Investor Masih Galau, Harga Perak Malas Gerak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau cenderung stabil pada perdagangan hari ini. Investor tampak masih 'galau' karena tarik menarik antara sentimen ketegangan politik dan kenaikan suku bunga.
Pada Senin (8/8/2022) pukul 10:50 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 19.88 per ons. Naik tipis hampir flat 0,03% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Ketegangan politik antara China dengan Taiwan dan Amerika Serikat setelah ketua DPR AS Nancy Pelosi datang ke Taiwan membuat investor makin khawatir akan keadaan ekonomi. Sebab konflik ini melibatkan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan di saat konflik Eropa Timur belum mereda.
Hal ini memberi keuntungan bagi perak yang diburu oleh investor sebagai tempat melindungi nilai asetnya. Saat permintaan naik, harga akan mengikuti.
Ditambah dengan mata uang dolar AS yang saat ini yang melandai. Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 106,568, di bawah posisi puncak pada 14 Juli 2022 yakni 108,544.
Dolar yang lemah menguntungkan perak yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Di sisi lain, Negeri Paman Sam pada Juli telah menciptakan 528.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farmi payroll/NFP). Angka ini lebih tinggi dari periode sebelumnya yakni Juni lalu yang sebesar 398.000.
NFP bulan lalu juga jauh lebih tinggi dari perkirakan pelaku pasar dalam surveiReutersyang memperkirakan NFP berada di angka 250.000.
Pengusaha juga terus menaikkan upah dengan kecepatan stabil pada bulan lalu. Penghasilan per jam rata-rata meningkat 0,5% pada Juli lalu, setelah naik 0,4% pada Juni lalu. Itu menunjukkan peningkatan secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 5,2%, dari sebelumnya sebesar 5,1% pada Juni 2022.
Data pekerjaan tersebut menunjukkan ekonomi AS masih kuat dan ini dinilai pasar dapat mendorong bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) untuk lebih agresif menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang perak yang tidak memberikan imbal hasil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Perak Cenderung Stagnan, Sinyal Sentimen Inflasi Reda?
