Harga Emas Antam Melesat ke Rp 930.000, Jangan Senang Dulu!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 November 2021 08:57
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik cukup tajam pada perdagangan Selasa (2/11). Meski demikian, investor tetap harus berhati-hati, sebab ada bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini.

Kemarin, emas Antam turun tipis, sementara pada hari ini melesat Rp 6.000/gram, berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,65%.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr515,000517,000519,000
1 gr930,000934,000938,000
2 gr1,800,0001,808,0001,816,000
3 gr2,675,0002,687,0002,699,000
5 gr4,425,0004,444,0004,464,000
10 gr8,795,0008,834,0008,874,000
25 gr21,862,00021,960,00022,058,000
50 gr43,645,00043,841,00044,037,000
100 gr87,212,00087,604,00087,996,000
250 gr217,765,000218,744,000219,724,000
500 gr435,320,000437,278,000439,237,000
1000 gr870,600,000874,517,000878,435,000

Harga emas dunia yang menguat 0,57% ke US$ 1.793,04/troy ons serta rupiah yang melemah 0,56% membuat harga emas Antam naik cukup tajam pada hari ini. Tetapi, para analis mengatakan emas masih belum akan kemana-mana hingga The Fed mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) Kamis (4/11) dini hari waktu Indonesia.

"Anda akan melihat terbatasnya investasi di emas menjelang pengumuman kebijakan moneter The Fed, tetapi saat ini beberapa sinyal bullish telah muncul dan akan membantu emas untuk jangka panjang," kata Edward Moya, analis di OANDA, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (1/11).

Moya juga mengatakan, penguatan emas dunia terjadi akibat indeks dolar AS yang terkoreksi, setelah melesat tajam di hari Jumat pekan lalu.

Hal senada juga diungkapkan Ole Hansen, analis komoditas di Saxo Bank.

"Kita perlu sentimen baru yang di pasar dan pengumuman The Fed pekan ini bisa memberikannya..... sampai saat itu harga emas masih akan 'melayang-layang'," kata Hansen.

The Fed diperkirakan akan mengumumkan tapering di pekan ini. Pernah terjadi di tahun 2013, tapering membuat harga emas masuk ke tren bearish (penurunan dalam jangka panjang), hingga tahun 2015.

Tetapi kondisi saat ini berbeda, ada inflasi yang sangat tinggi, dan harga emas saat ini juga dikatakan sudah mengantisipasi tapering. Sehingga bagaimana respon emas terhadap pengumuman tapering masih menjadi tanda tanya, investor wajib waspada.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (30/1/2025) Turun Tipis ke Rp1.606.000/Gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular