Tips Jitu Investasi, BRI Beri Bocoran Rumus Ini

yun, CNBC Indonesia
20 September 2021 11:35
Cermat Kelola Investasi & Hindari Kebangkrutan Bersama BRI Prioritas (CNBC Indonesia TV)
Foto: Cermat Kelola Investasi & Hindari Kebangkrutan Bersama BRI Prioritas (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada 4 hal yang harus diperhatikan saat seseorang akan memulai investasi sebagai salah satu cara mengembangkan pundi-pundi yang dimiliki.

EVP Wealth Management Division PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Tina Meilina mengatakan yang pertama adalah pahami tujuan investasi. Bagi ke dalam beerapa tujuan mulai dari jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

"Kedua pahami underlying asset, pelajari hal yang ada di balik instrumen tersebut. Ketiga, pastikan apakah investasi untuk memperoleh capital gain atau kelola cashflow, karena pasti pilihanya berbeda," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (20/9/2021).

Terakhir yang tak kalah penting adalah harus tetap tenang. Investasi adalah sesuatu yang harus dikelola secara pasif. Untuk itu, investor harus memiliki sika tetap tenang. "Paham profil risikonya, tidak memilih yang agresif padahal diri sendiri konservatif dan perhatikan cashflow," tegasnya.

Memperhatikan cashflow alias arus kas ini penting. Sebab, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, pastikan dana darurat aman. Sebab, uang yang digunakan untuk investasi seharusnya adalah uang dingin.

"Investasi itu kan menekan dampak inflasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan, porsi yang sudah disisihkan, harus memperhatikan ekspektasi return," katanya.

Pertanyaan selanjutnya, berapa persen yang harus disisihkan untuk investasi? Dia membocorkan rumus mudah yang bisa diikuti. Rumus tersebut adalah 40-30-20-10. Angka ini menurutnya mudah diingat dan memiliki tujuannya tersendiri.

Pertama porsi 40% dari penghasilan yang diperoleh digunakan untuk pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya 30% untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya utang produktif. Misalnya untuk cicilan properti, kendaraan atau utang yang digunakan untuk menunjang alat kerja.

"Sementara 20% untuk masa depan yaitu investasi dan proteksi. Ini porsi yang ideal. Kemudian sisa 10% social needs, yaitu untuk kebaikan, donasi, bantuan atau kegiatan lain untuk menjaga kekayaan kita ada manfaatnya di sekitar kita," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mulai Dari Rp 1 Juta, Ini Sederet Kelebihan Sukuk Ritel SR015

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular