
Kabar Baik Bunda, Harga Emas Antam Menguat Rp 2.000/Gram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar primer nasional pada hari ini, Sabtu (26/6/2021) kembali menguat, di tengah masih tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS) dan masih kuatnya bayang-bayang pandemi di Indonesia.
Mengacu pada harga PT Aneka Tambang Tbk, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 934.000 per batang, atau menguat 0,21% (Rp 2.000/gram) dalam sehari. Sementara itu, emas 100 gram berada di level Rp 87.612.000/batang atau setara Rp 876.120/gram.
JENIS | PER BATANG | PER GRAM |
0.5 gr | Rp517.000 | Rp1.034.000 |
1 gr | Rp934.000 | Rp934.000 |
2 gr | Rp1.808.000 | Rp904.000 |
3 gr | Rp2.687.000 | Rp895.667 |
5 gr | Rp4.445.000 | Rp889.000 |
10 gr | Rp8.835.000 | Rp883.500 |
25 gr | Rp21.962.000 | Rp878.480 |
50 gr | Rp43.845.000 | Rp876.900 |
100 gr | Rp87.612.000 | Rp876.120 |
250 gr | Rp218.765.000 | Rp875.060 |
500 gr | Rp437.320.000 | Rp874.640 |
1000 gr | Rp874.600.000 | Rp874.600 |
Sumber: Antam
Harga emas Antam sepanjang pekan ini memang terhitung menguat, yakni sebesar 1,52% atau Rp 14.000/gram jika dibandingkan dengan harga penutupan Sabtu pekan lalu sebesar Rp 920.000/gram-yang merupakan level terendah sejak 1 April lalu.
Tren penguatan harga sudah dimulai sejak awal pekan, di mana harga emas menguat 0,33% dan lanjut lagi menguat pada hari Selasa sebesar 0,98% ke Rp 932.000/gram.
Penguatan tersebut terjadi mengiringi kenaikan harga emas dunia yang pada Jumat kemarin tercatat bertambah 0,3% atau setara US$ 5,16 per troy ons, menjadi US$ 1.780,34 atau setara dengan Rp 25,7 juta per troy ons (Rp 827.536/gram).
Kenaikan harga emas di pasar dunia ini terjadi setelah indeks belanja konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) di Amerika Serikat (AS) di angka 3,4% (secara tahunan) pada Mei, atau sesuai ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones.
Itu merupakan laju tercepat sejak tahun 1990, yang mengindikasikan bahwa tekanan inflasi masih berpeluang terjadi bulan depan. Secara bulanan, indeks yang memberi gambaran prospek inflasi karena menangkap perubahan harga barang dan jasa di kalangan konsumen ini bertambah 0,5% atau sedikit di bawah ekspektasi ekonomi di level 0,6%.
Ketika inflasi meninggi, maka emas yang menjadi aset lindung nilai terhadap gerusan inflasi pun cenderung diburu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Buruk dari AS, Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Tipis