Harga Emas Antam Sudah Ambrol 3% Dalam 5 Hari Beruntun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 June 2021 12:33
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemerosotan harga emas Antam masih belum berakhir setelah jeblok lebih dari 1% kemarin. Harga emas dunia yang kembali terjun bebas membuat emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun 5 hari beruntun ini menyentuh level terendah dalam satu setengah bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram harganya merosot 0,82% ke Rp 920.000/batang. Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 1 April lalu. Selain itu, dalam 5 hari, emas ini sudah anjlok nyaris 3%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini merosot 0,92% ke Rp 86.212.000/batang atau Rp 862.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 510.000Rp 1.020.000
1 GramRp 920.000Rp 920.000
2 GramRp 1.780.000Rp 890.000
3 GramRp 2.645.000Rp 881.667
5 GramRp 4.375.000Rp 875.000
10 GramRp 8.695.000Rp 869.500
25 GramRp 21.612.000Rp 864.480
50 GramRp 43.145.000Rp 862.900
100 GramRp 86.212.000Rp 862.120
250 GramRp 215.265.000Rp 861.060
500 GramRp 430.320.000Rp 860.640
1000 GramRp 860.600.000Rp 860.600

Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kembali jeblok 2,13% setelah hari sebelumnya ambrol 2,5%. Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih menjadi pemicu utama merosotnya harga emas dunia. Ditambah lagi indeks dolar yang terus bergerak naik.

Dua faktor tersebut menjadi kombinasi "mematikan" bagi emas. The Fed pada Kamis dini hari mengindikasikan akan menaikkan suku bunga pada tahun 2023, bahkan sebanyak 2 kali masing-masing 25 basis poin sehingga suku bunga di AS menjadi 0,75%.

Proyeksi tersebut lebih cepat ketimbang dengan perkiraan yang diberikan bulan Maret lalu yakni kenaikan suku bunga di tahun 2024.

Kenaikan suku bunga di AS membuat emas menjadi tidak menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil. Selain itu, saat suku bunga naik maka opportunity cost dalam berinvestasi di emas menjadi meningkat.

Sementara itu indeks dolar AS kemarin melesat 0,83%, setelah naik 0,65% di hari sebelumnya. Kenaikan indeks tersebut artinya dolar AS sedang kuat-kuatnya. Ketika dolar AS menguat, maka emas dunia yang dibanderol dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya menjadi menurun.

Kuatnya dolar AS tersebut membuat rupiah kemarin anjlok 0,8%. Tetapi, anjloknya rupiah tersebut membuat penurunan harga emas Antam tidak sebesar emas dunia. Sebab, meski emas dunia jeblok, tetapi ketika rupiah melemah maka harganya menjadi lebih mahal ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular