
Capital Gain Saham vs Dividen Emiten, Mending Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika terjun langsung ke pasar modal, investor terkadang masih bingung memilih antara capital gain saham atau dividen pada sebuah emiten. Sebelum memilih, ada baiknya dimulai dengan memahami kamu adalah investor jangka panjang atau jangka pendek.
"Investor jangka panjang direkomendasikan sekali untuk mendapatkan dividen. Memilih rutin yang membagikan dividen tiap tahunnya. Tentu saja perusahaan tersebut bertumbuh," kata CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya dalam program InvestTime CNBC Indonesia, Jumat (7/5/2021).
Sementara itu untuk para investor jangka pendek, Bernadus mengatakan jangan mencari dividen. Sebab sesaat setelah dividen dibagikan, harga saham akan turun sebesar dividen yang diberikan pada para investor.
Dia menjelaskan untuk mendapatkan capital gain perlu diketahui cara suatu saham bisa naik, yakni jika banyak orang yang ingin membeli saham sebuah perusahaan. Pembeli yang banyak itu didorong karena pendapatan terus bertumbuh dan punya potensi cukup bagus di masa depan.
"Karena adanya demand yang meningkat maupun adanya perbaikan ekonomi pasca Covid-19. Untuk itu jangan melihat kondisi earning saat ini, tapi kita lihat potensi earning ke depannya, apakah bertumbuh atau tidak," jelasnya.
Untuk saat ini, dia mengungkapkan sebaiknya memilih mendapatkan capital gain. Sebab banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen tahun ini dan menahan laba.
Hal tersebut dikarenakan pada 2020 adalah era pandemi Covid-19, sementara 2021 masih masuk waktu yang belum pasti dan membuat perusahaan mengalokasikan dananya ke tempat lain.
"Sehingga mereka lebih baik dananya untuk istilahnya cadangan kas dan ekspansi. Sehingga perbaikan ekonomi bisa melaju lari lagi," ungkap Bernadus.
Dia mengatakan strategi paling tepat adalah melakukan buy on weakness pada level support. Biasanya pada bulan Mei menjadi titik bawah IHSG, sebab sesaat setelah pembagian dividen banyak orang melakukan aksi sell out dan uang akan kembali ke negara dan investor.
"Apalagi sekarang THR dan lebaran Sehingga momentum sebelum lebaran menjadi momentum buy on weakness, terutama saham bluechip," kata dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Permisi Sobat Cuan, Mau Untung dari Dividen? Begini Caranya