InvesTime

Begini Jurus Pilih Saham Penny Stock yang Bagus, Cek yah!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 April 2021 11:35
IHSG (Rengga Sencaya, Detikcom)
Foto: IHSG (Rengga Sencaya, Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham dengan kapitalisasi pasar dan nilai nominal yang kecil, yakni yang masuk ke dalam golongan penny stock nyatanya memiliki potensi cuan yang besar.

Hanya saja, saham di kategori ini bisa menjadi boomerang jika tidak cermat dalam memilihnya. Oleh krena itu, perlu cara tersendiri agar tidak terjebak dalam saham di bawah Rp. 1.000/unit ini.

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan bahwa saham gocapan atau 50 juga masuk ke dalam kategori penny stock ini. Namun, perlu lebih berhati-hati ketika bermain di saham seperti ini. Jika tidak, bisa nyangkut ke dalam saham gorengan.

"Peluangnya 50-50, ada yang benar-benar bagus sahamnya, belum banyak dilirik, punya potensi bagus tapi ngga sedikit juga yang dimanipulasi sehingga masuk 'saham gorengan'. Tentu ngga bisa digeneralisasi karena masih banyak dari ketegori penny stockyang bisa masuk saham gorengan, namun bahkan masuk saham blue chip [unggulan] sekalipun," kata Robertus dalam Investime CNBC Indonesia dikutip Senin (19/4/21).

"Banyak saham-saham LQ 45 yang harganya di bawah Rp. 1.000, atau Rp. 700 itu layak dikategorikan sebagai value stock, dan sangat jauh dari stigma saham gorengan. Jadi kembali ke kita pintar-pintar milihnya," lanjutnya.

Investor harus bisa dengan cermat memilih saham yang bagus. Ia menyebut saham-saham yang volume transaksinya tak stabil atau cenderung tidur, bisa terlihat pada saham gocapan atau di bawah Rp 100/saham.

Di kategori saham gocapan ini beberapa emiten kena masalah dalam pengelolaan aset, atau dana pensiun. Dengan track record seperti itu sebaiknya saham seperti ini dihindari.

"Tapi kategori saham lain yang tidur tapi punya potensi untuk pertumbuhan lebih tinggi kenapa tidak? Selama ini kita lihat di bawah Rp. 1.000 atau di bawah Rp. 500 ada ratusan saham yang bisa kita explore satu per satu, mungkin karena valuasi murah kita bisa expect untuk jangka panjang atau value investor mau lirik lagi," sebut Robertus.

Di bursa AS, penny stock disebut saham-saham yang berada di bawah US$ 5/saham alias sekitar Rp 70.000-Rp 100.000/saham.

Sementara harga terendah di pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI) ialah Rp 50/saham untuk papan utama dan papan pengembangan. Dalam konteks saham di RI, saham penny adalah saham biasa dari perusahaan publik kecil yang diperdagangkan dengan harga kurang dari Rp 50/saham dan hanya bisa dibeli di pasar negosiasi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kerap Bikin Rugi, Kenapa Penny Stock Digandrungi Trader?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular