
Survei Ini Tunjukan Harga Emas Antam Bakal Naik Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam sepanjang pekan lalu mampu naik lebih dari 1%, dan peluang kenaikan lebih tinggi lagi di pekan ini terbuka lebar. Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini harganya naik lagi pada perdagangan Senin (19/4/2021).
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas ukuran/satuan 1 gram naik 0,21% ke Rp 937.000/batang, Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi satuan naik 0,23% ke Rp 88.112.000/batang atau Rp 881.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 519.500 | Rp 1.039.000 |
1 Gram | Rp 9.339.000 | Rp 9.339.000 |
2 Gram | Rp 1.818.000 | Rp 909.000 |
3 Gram | Rp 2.702.000 | Rp 900.667 |
5 Gram | Rp 4.470.000 | Rp 894.000 |
10 Gram | Rp 8.885.000 | Rp 888.500 |
25 Gram | Rp 22.087.000 | Rp 883.480 |
50 Gram | Rp 44.095.000 | Rp 881.900 |
100 Gram | Rp 88.112.000 | Rp 881.120 |
250 Gram | Rp 220.015.000 | Rp 880.060 |
500 Gram | Rp 439.820.000 | Rp 879.640 |
1000 Gram | Rp 879.600.000 | Rp 879.600 |
Harga emas dunia yang diprediksi akan kembali naik di pekan ini membuka ruang berlanjutnya kenaikan harga emas Antam.
Survei mingguan yang dilakukan Kitco terhadap 13 analis Wall Street menunjukkan semuanya alias 100% memprediksi emas akan bullish (tren naik) di pekan ini.
"Naiknya harga emas hingga ke US$ 1.780/troy ons memberikan optimisme berlanjutnya kenaikan, dan saat ini hanya masalah seberapa tinggi emas akan menanjak," kata Ole Hansen, kepala komoditas di Saxo Bank, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (16/4/2021).
Kitco juga melakukan survei terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan total 1.103 responden. Sebanyak 65% diantaranya memberikan outlook bullish, 18 bearish (tren menurun) dan sisanya netral.
Ruang penguatan emas memang cukup besar setelah yield obligasi (Treasury) dan indeks dolar AS yang terus menurun.
Yield Treasury tenor 10 tahun sepanjang pekan lalu turun 9,3 basis poin ke 1,573% yang merupakan level terendah dalam 1 bulan terakhir.
Sementara itu, sepanjang pekan lalu indeks dolar AS tersebut turun 0,66% ke 91,556 yang merupakan level terendah dalam 1 bulan terakhir. Di pekan sebelumnya indeks dolar AS juga anjlok 0,92%. Artinya dalam 2 pekan mengalami penurunan lebih dari 1,5%.
Baik Treasury maupun indeks dolar AS tertekan setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell, pada Rabu lalu yang menyebutkan perekonomian AS memang sudah membaik, dan inflasi juga akan terus naik. Tetapi hal tersebut masih belum cukup bagi The Fed untuk menaikkan merubah kebijakan moneternya, yang masih akan dipertahankan hingga krisis berakhir.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam
