Survei Ini Tunjukan Harga Emas Antam Bakal Naik Pekan Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 April 2021 09:48
Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam sepanjang pekan lalu mampu naik lebih dari 1%, dan peluang kenaikan lebih tinggi lagi di pekan ini terbuka lebar. Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini harganya naik lagi pada perdagangan Senin (19/4/2021).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas ukuran/satuan 1 gram naik 0,21% ke Rp 937.000/batang, Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi satuan naik 0,23% ke Rp 88.112.000/batang atau Rp 881.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 519.500Rp 1.039.000
1 GramRp 9.339.000Rp 9.339.000
2 GramRp 1.818.000Rp 909.000
3 GramRp 2.702.000Rp 900.667
5 GramRp 4.470.000Rp 894.000
10 GramRp 8.885.000Rp 888.500
25 GramRp 22.087.000Rp 883.480
50 GramRp 44.095.000Rp 881.900
100 GramRp 88.112.000Rp 881.120
250 GramRp 220.015.000Rp 880.060
500 GramRp 439.820.000Rp 879.640
1000 GramRp 879.600.000Rp 879.600

Harga emas dunia yang diprediksi akan kembali naik di pekan ini membuka ruang berlanjutnya kenaikan harga emas Antam.

Survei mingguan yang dilakukan Kitco terhadap 13 analis Wall Street menunjukkan semuanya alias 100% memprediksi emas akan bullish (tren naik) di pekan ini.

"Naiknya harga emas hingga ke US$ 1.780/troy ons memberikan optimisme berlanjutnya kenaikan, dan saat ini hanya masalah seberapa tinggi emas akan menanjak," kata Ole Hansen, kepala komoditas di Saxo Bank, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (16/4/2021).

Kitco juga melakukan survei terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan total 1.103 responden. Sebanyak 65% diantaranya memberikan outlook bullish, 18 bearish (tren menurun) dan sisanya netral.

Ruang penguatan emas memang cukup besar setelah yield obligasi (Treasury) dan indeks dolar AS yang terus menurun.

Yield Treasury tenor 10 tahun sepanjang pekan lalu turun 9,3 basis poin ke 1,573% yang merupakan level terendah dalam 1 bulan terakhir.

Sementara itu, sepanjang pekan lalu indeks dolar AS tersebut turun 0,66% ke 91,556 yang merupakan level terendah dalam 1 bulan terakhir. Di pekan sebelumnya indeks dolar AS juga anjlok 0,92%. Artinya dalam 2 pekan mengalami penurunan lebih dari 1,5%.

Baik Treasury maupun indeks dolar AS tertekan setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell, pada Rabu lalu yang menyebutkan perekonomian AS memang sudah membaik, dan inflasi juga akan terus naik. Tetapi hal tersebut masih belum cukup bagi The Fed untuk menaikkan merubah kebijakan moneternya, yang masih akan dipertahankan hingga krisis berakhir.

TIM RISET CNCB INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular