
Genjot Konsumer, BNI Bidik Pasar KPR Buat Milenial

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menempatkan segmen konsumer akan menjadi salah satu fokus perusahaan dalam melakukan ekspansi kredit. Salah satunya segmen griya atau KPR khususnya bagi para generasi milenial dengan memberikan layanan digitalisasi.
Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Corina Leyla Karnalies mengungkapkan tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak pertumbuhan segmen konsumer. Apalagi tahun ini disebut sebagai momentum pemulihan ekonomi, terutama dengan adanya vaksinasi dan berbagai stimulus yang ada.
"Di 2021 kami optimistis dari sisi funding dan lending, dan juga upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19, vaksinasi. Kami memiliki beberapa produk di consumer, seperti Griya, Payroll loan, KPR, Kartu Kredit," kata Corina dalam Webinar inspiration Talk "Health and Wealth Postpandemic" BNI Investime Week di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Untuk produk BNI Griya dan KPR, pihaknya akan fokus pada nasabah yang sudah ada, optimalisasi rantai pasok, dan entitas anak perusahaan. Untuk KPR, Corina menyebutkan masih akan melakukan penetrasi ke pasar primer bekerjasama dengan developer rekanan dan optimalisasi kantor cabang.
"Kami sudah bisa apply digital dengan e-form. Kemudian salah satu digitalisasi dari sisi lending untuk kredit griya ini responsnya bagus. Kami melihat pertumbuhan segmen milenial untuk beli rumah, sehingga apply juga tidak harus ke cabang," kata dia.
Untuk BNI Griya subsidi pun menurutnya hingga kuartal I-2021 membukukan angka booking yang cukup tinggi. Selain itu, besarnya basis payroll BNI juga bisa bisa digunakan untuk meningkatkan payroll loan, yang tahun lalu bisa tumbuh hingga 16%.
"Kami memiliki analisis data yang ada, payroll loan kami cukup tinggi. Dengan memberikan kemudahan proses dan apply sangat menentukan, kami untuk existing payroll dapat lebih mudah karena melalui BNI Mobile banking," katanya.
BBNI menurut dia juga akan banyak bermitra dengan pihak ketiga, seperti fintech, koperasi, hingga multifinance untuk akuisisi payroll loan dengan segmen debitur yang lebih luas. Kemudian, flexi pensiun loan juga sedang tumbuh bagus terutama dengan peningkatan akuisisi digital.
Sementara untuk kartu kredit, BBNI akan fokus pada yang sudah menjadi nasabah perbankan untuk menjadi nasabah kartu kredit. Pada 2020, ada 4 juta rekening baru dengan 10% yang mendaftar melalui channel digital.
"Kami juga membuat terobosan, dengan membuat tabungan yang full digital dari BNI Mobile Banking yang kami sasar buat seluruh segmen untik bisa memiliki rekening BNI," ungkap Corina.
Sementara untuk BNI Emerald, dia optimistis masih bisa tumbuh tahun ini jika berkaca dari pertumbuhan 2020 di kisaran 12%. Dengan meningkatkan pengalaman dengan digitalisasi proses, semua transaksi bisa dilakukan melalui satu aplikasi.
Kemudian untuk wirausaha, BNI menyediakan tabungan bisnis, yang bekerja sama dengan e-commerce besar. Dengan begitu ketika seller bergabung dapat langsung membuka tabungan BNI.
"Yang pasti tetap ada taplus anak, taplus muda, ini kami tetap bs coba tingkatkan lagi. Dari sisi program-programnya, di program kartu debit, kita tambah setiap bulannya 40 ribu merchant baru untuk bisa menerima kartu BNI," ujarnya.
(hoi/hoi) Next Article Deretan 6 Negara Topang Transaksi Global BNI, Ini Daftarnya!