
Usai Babak Belur, Harga Emas Antam Hari Ini Akhirnya Bangkit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Terus menurun sejak awal pekan ini, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam akhirnya naik juga pada perdagangan Kamis (25/3/2021). Meski demikian, kenaikannya tidak terlalu besar.
Harga emas Antam ukuran/satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 924.000/batang, naik 0,33%, berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com. Sebelumnya dalam 3 hari perdagangan terakhir, emas ini sudah merosot 1,4%.
Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,35% ke Rp 86.612.000/batang atau Rp 866.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 512.000 | Rp 1.024.000 |
1 Gram | Rp 924.000 | Rp 924.000 |
2 Gram | Rp 1.788.000 | Rp 894.000 |
3 Gram | Rp 2.657.000 | Rp 885.667 |
5 Gram | Rp 4.395.000 | Rp 879.000 |
10 Gram | Rp 8.735.000 | Rp 873.500 |
25 Gram | Rp 21.712.000 | Rp 868.480 |
50 Gram | Rp 43.345.000 | Rp 866.900 |
100 Gram | Rp 86.612.000 | Rp 866.120 |
250 Gram | Rp 216.265.000 | Rp 865.060 |
500 Gram | Rp 432.320.000 | Rp 864.640 |
1000 Gram | Rp 864.600.000 | Rp 864.600 |
Kenaikan harga emas dunia menjadi pemicu penguatan emas Antam hari ini. Melansir data Refinitiv, harga emas dunia pada perdagangan Selasa menguat 0,41% ke US$ 1.734,18/troy ons.
Harga emas dunia belakangan ini mendapat tekanan silih berganti. Pertama dari kenaikan yield obligasi (Treasury) AS yang terus menanjak hingga ke level tertinggi sejak Januari 2020. Ketika yield Treasury AS mulai menurun, giliran indeks dolar AS yang menguat dan membuat emas tertekan.
Meski demikian, Chris Vermeulen, kepala strategi pasar di The Technical Traders mengatakan dalam jangka pendek harga emas masih akan tertekan, sementara dalam jangka panjang harga emas masih akan kembali menguat.
"Dalam jangka panjang saya bullish (tren naik) terhadap emas, tetapi dalam jangka pendek emas akan sulit untuk menguat," kata Vermeulen dalam wawancara dengan Kitco, Senin (24/3/2021).
Vermeulen juga mengatakan, ia memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2.600/troy ons 2 tahun ke depan.
Selain itu, George Milling-Stanley, kepala strategi investasi emas di State Street Global Advisors mengatakan bahwa investor hendaknya tak perlu mempedulikan kenaikan yield terlalu serius.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa fundamental emas masih tetap kuat didukung dengan kebijakan moneter akomodatif melalui kebijakan suku bunga rendah dan likuiditas berlimpah.
Milling-Stanley mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah juga akan terus mendukung harga emas yang lebih tinggi hingga tahun 2021 dan seterusnya.
Pemerintah AS 2 pekan laku sudah menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun. Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar utama emas untuk menguat, tetapi efeknya belum terlihat hingga saat ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?