Usai Babak Belur, Harga Emas Antam Hari Ini Akhirnya Bangkit!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 March 2021 09:44
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terus menurun sejak awal pekan ini, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam akhirnya naik juga pada perdagangan Kamis (25/3/2021). Meski demikian, kenaikannya tidak terlalu besar.

Harga emas Antam ukuran/satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 924.000/batang, naik 0,33%, berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com. Sebelumnya dalam 3 hari perdagangan terakhir, emas ini sudah merosot 1,4%.

Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,35% ke Rp 86.612.000/batang atau Rp 866.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 512.000Rp 1.024.000
1 GramRp 924.000Rp 924.000
2 GramRp 1.788.000Rp 894.000
3 GramRp 2.657.000Rp 885.667
5 GramRp 4.395.000Rp 879.000
10 GramRp 8.735.000Rp 873.500
25 GramRp 21.712.000Rp 868.480
50 GramRp 43.345.000Rp 866.900
100 GramRp 86.612.000Rp 866.120
250 GramRp 216.265.000Rp 865.060
500 GramRp 432.320.000Rp 864.640
1000 GramRp 864.600.000Rp 864.600

Kenaikan harga emas dunia menjadi pemicu penguatan emas Antam hari ini. Melansir data Refinitiv, harga emas dunia pada perdagangan Selasa menguat 0,41% ke US$ 1.734,18/troy ons.

Harga emas dunia belakangan ini mendapat tekanan silih berganti. Pertama dari kenaikan yield obligasi (Treasury) AS yang terus menanjak hingga ke level tertinggi sejak Januari 2020. Ketika yield Treasury AS mulai menurun, giliran indeks dolar AS yang menguat dan membuat emas tertekan.

Meski demikian, Chris Vermeulen, kepala strategi pasar di The Technical Traders mengatakan dalam jangka pendek harga emas masih akan tertekan, sementara dalam jangka panjang harga emas masih akan kembali menguat.

"Dalam jangka panjang saya bullish (tren naik) terhadap emas, tetapi dalam jangka pendek emas akan sulit untuk menguat," kata Vermeulen dalam wawancara dengan Kitco, Senin (24/3/2021).

Vermeulen juga mengatakan, ia memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2.600/troy ons 2 tahun ke depan.

Selain itu, George Milling-Stanley, kepala strategi investasi emas di State Street Global Advisors mengatakan bahwa investor hendaknya tak perlu mempedulikan kenaikan yield terlalu serius.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa fundamental emas masih tetap kuat didukung dengan kebijakan moneter akomodatif melalui kebijakan suku bunga rendah dan likuiditas berlimpah.

Milling-Stanley mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah juga akan terus mendukung harga emas yang lebih tinggi hingga tahun 2021 dan seterusnya.

Pemerintah AS 2 pekan laku sudah menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun. Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar utama emas untuk menguat, tetapi efeknya belum terlihat hingga saat ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular