
Yah! Harga Emas Antam Hari Ini Drop Lagi, Makin Gak Menarik?

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam kembali turun pada perdagangan Selasa (23/3/2021). Harga emas dunia yang melemah di awal pekan kemarin, meski yield obligasi (Treasury) turun, membuat harga emas Antam kembali merah.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas ukuran/satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 929.000/batang, turun 0,21% dibandingkan harga awal pekan kemarin.
Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,23% ke Rp 87.112.000/batang atau Rp 871.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 514.500 | Rp 1.029.000 |
1 Gram | Rp 929.000 | Rp 929.000 |
2 Gram | Rp 1.798.000 | Rp 899.000 |
3 Gram | Rp 2.672.000 | Rp 890.667 |
5 Gram | Rp 4.420.000 | Rp 884.000 |
10 Gram | Rp 8.785.000 | Rp 878.500 |
25 Gram | Rp 21.837.000 | Rp 873.480 |
50 Gram | Rp 43.595.000 | Rp 871.900 |
100 Gram | Rp 87.112.000 | Rp 871.120 |
250 Gram | Rp 217.515.000 | Rp 870.060 |
500 Gram | Rp 434.820.000 | Rp 869.640 |
1000 Gram | Rp 869.600.000 | Rp 869.600 |
Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin melemah 0,35% ke US$ 1.738,68/troy ons, di saat yang sama yield Treasury tenor 10 tahun turun 5 basis poin ke 1,682%.
Kenaikan yield Treasury ke level tertinggi dalam lebih dari 1 tahun terakhir sebelumnya membuat harga emas sulit menguat. Sebabnya, Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil.
Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif.
Namun, ketika yield Treasury kemarin menurun, harga emas justru masih belum mampu menguat.
Pergerakan tersebut menunjukkan emas mulai kurang menarik di mata pelaku pasar. Padahal, pemerintah AS dua pekan lalu menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun, dan bank sentral AS (The Fed) menegaskan tidak akan mengurangi stimulus moneter dalam waktu dekat.
Stimulus fiskal dan moneter merupakan bahan bakar utama emas melesat hingga mencetak rekor US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus 2020 lalu.
Tetapi hingga saat ini, emas masih belum merespon kedua stimulus tersebut seperti tahun lalu.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Termurah 6 Bulan nih
