
Harga Emas Antam Melesat 1,6% Hari Ini, Siapa Yang Borong?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam melesat naik pada perdagangan Rabu (10/3/2021), setelah menyentuh level terendah dalam 8 bulan terakhir Selasa kemarin.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram hari ini dijual Rp 930.000/batang, melesat Rp 15.000 atau 1,64% dibandingkan harga kemarin.
Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan melesat 1,75% ke Rp 87.212.000/batang atau Rp 872.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 515.000 | Rp 1.030.000 |
1 Gram | Rp 930.000 | Rp 930.000 |
2 Gram | Rp 1.800.000 | Rp 900.000 |
3 Gram | Rp 2.675.000 | Rp 891.667 |
5 Gram | Rp 4.425.000 | Rp 885.000 |
10 Gram | Rp 8.795.000 | Rp 879.500 |
25 Gram | Rp 21.862.000 | Rp 874.480 |
50 Gram | Rp 43.645.000 | Rp 872.900 |
100 Gram | Rp 87.212.000 | Rp 872.120 |
250 Gram | Rp 217.765.000 | Rp 871.060 |
500 Gram | Rp 435.320.000 | Rp 870.640 |
1000 Gram | Rp 870.600.000 | Rp 870.600 |
Harga emas dunia yang rebound dari level terendah 9 bulan menjadi pemicu kenaikan harga emas Antam hari ini. Harga emas dunia kemarin melesat 1,87% ke US$ 1.712,61/troy ons, setelah yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat dan indeks dolar AS berbalik turun.
Selain itu, emas yang berada di level terendah 9 bulan juga terlihat murah sehingga memicu aksi beli atau yang dikenal dengan bargain hunting yang membuat harganya melesat.
Apalagi di pekan ini, stimulus fiskal di AS senilai US$ 1,9 triliun kemungkinan besar akan cair. Nilai stimulus tersebut merupakan yang terbesar kedua sepanjang sejarah, sedikit di bawah rekor tertinggi US$ 2 triliun yang digelontorkan Maret tahun lalu oleh pemerintah AS di bawah Presiden ke-45 Donald Trump.
Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar utama yang membawa emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan Agustus lalu. Rekor harga emas dunia US$ 2.072.49/troy ons dicapai pada 7 Agustus 2020.
Dengan harga emas yang dianggap murah, dan potensi kenaikan akibat stimulus fiskal, tentunya banyak yang memborong emas.
"Keniakan harga emas dipicu oleh aksi bargain hunting," kata Rhona O'Connell, analis di StoneX, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (9/3/2021).
Meski demikian, pergerakan yield Treasury dan indeks dolar AS jika kembali menanjak akan memberikan tekanan ke emas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?