Dear Investor Ritel, Saham Bank Mini Bisa Jadi Jebakan Lho

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia

23 February 2021 09:15

Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank-bank kecil alias bank BUKU II (bank dengan modal inti antara Rp1 triliun - Rp5 triliun) mendadak ramai ditransaksikan belakangan ini. Rencana konsolidasi perbankan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tren bank digital menjadi bank-bank kecil sasara akuisisi pemodal besar.

Bagi investor ritel yang sudah terlebih dahulu 'nyemplung' apalagi beli di harga yang tinggi, harap berhati-hati atas tindakan spekulatif yang dilakukan. Pastikan dulu ada informasi yang jelas dari pihak manajemen, sehingga dapat meminimalkan risiko.

Head of Research PT Sucor Sekuritas Adrianus Bias Prasuryo mengatakan ada dua faktor yang patut dicermati dalam memilih saham-saham bank kecil tersebut. Kedua faktor tersebut terkait dengan fundamentalu, yaitu valuasi dan ekspetasi kinerja.

"Ada risiko yang perlu diperhatikan pada saham bank mini pertama yaitu valuasi dan kedua ekspetasi kinerja. Itu juga harus diwaspadai oleh teman-teman," ujar Adrianus dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Senin malam (22/2/2021).

Baca:

Saham-saham Bank Mini Liar Gak Keruan, Hati-hati Spekulan!

Adrianus menambahkan, risiko selanjutnya keberlanjutan kinerja bank di masa yang akan datang. Sebab belum ada informasi/kejadian penting yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.

Adrianus juga menjelaskan ada juga beberapa sentimen di pasar saham terkait bank-bank mini yang perlu diantisipasi. Pertama yakni narasi bank digital dan kekuatan equitas dengan bank yang ada di Indonesia.

"Ketiga apakah hal ini akan sustainable kedepannya atau tidak. Itu karna memang ada beberapa sentimen dengan bank-bank mini yang pertama narasi bank digital, kedua memang kekuatan equitas dengan bank yang ada di Indonesia yang sekarang mulai diatur oleh OJK," papar dia.