
Gasss! Harga Emas Antam Hari Ini Jauhi Level Termurah 6 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam kembali naik pada perdagangan Rabu (10/2/20210) semakin menjauhi level terendah 6 bulan yang disentuh pekan lalu.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas naik Rp 2.000/gram, lebih rendah dari kenaikan Selasa kemarin sebesar Rp 3.000/gram. Meski kenaikan tersebut masih tipis-tipis saja, tetapi setidaknya memberikan angina segar setelah terus merosot hingga menyentuh level Rp 930.000/batang untuk satuan 1 gram. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 24 Juli 2020 lalu.
Hari ini, emas Antam satuan 1 gram dibanderol Rp 945.000/US$, naik 0,21% dibandingkan harga kemarin. Sementara jika dilihat dari level terendah 6 bulan, kenaikan tercatat sebesar 1,6%.
Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini dibanderol Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram, secara persentase naik 0,23%.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 522.500 | Rp 1.045.000 |
1 Gram | Rp 945.000 | Rp 945.000 |
2 Gram | Rp 1.830.000 | Rp 915.000 |
3 Gram | Rp 2.720.000 | Rp 906.667 |
5 Gram | Rp 4.500.000 | Rp 900.000 |
10 Gram | Rp 8.945.000 | Rp 894.500 |
25 Gram | Rp 22.237.000 | Rp 889.480 |
50 Gram | Rp 44.395.000 | Rp 887.900 |
100 Gram | Rp 88.712.000 | Rp 887.120 |
250 Gram | Rp 221.515.000 | Rp 886.060 |
500 Gram | Rp 442.820.000 | Rp 885.640 |
1000 Gram | Rp 885.600.000 | Rp 885.600 |
Berlanjutnya kenaikan harga emas dunia turut mengerek naik harga emas Antam. Melansir data Refinitiv, emas dunia sudah membukukan penguatan 3 hari beruntun setelah naik 0,38% ke US$ 1.837,06/troy ons.
Harga emas dunia terus menguat setelah indeks dolar AS berbalik menurun dari level tertinggi 2 bulan. Kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini melemah 0,54%. Tidak hanya kemarin, dolar indeks sudah turun 3 hari beruntun dengan total 1,2%. Pada periode yang sama, emas melesat nyaris 2,5%. Pergerakan tersebut menunjukkan jika indeks dolar AS dan emas merupakan "musuh sejati" yang nyaris selalu berlawanan.
Pelemahan dolar AS dipicu oleh ekspektasi cairnya stimulus fiskal. Partai Demokrat AS telah merilis detail rencana stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun. Salah satu progam dalam paket stimulus tersebut adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 1.400.
Sebelumnya pada pekan lalu, House of Representative (DPR) AS sudah menyepakati resolusi anggaran. Resolusi tersebut akan diserahkan ke Senat AS dan diprediksi juga akan disepakati di pekan ini. Untuk diketahui DPR dan Senat AS kini sudah dikuasai oleh Partai Demokrat.
Dengan resolusi tersebut pemerintah AS bisa mencairkan stimulus fiskal US$ 1,9 triliun tanpa perlu persetujuan dari Partai Republik. Sehingga lolosnya undang-undang stimulus fiskal tersebut menjadi lebih mudah.
Setelah detail tersebut dirilis, muncul ekspektasi stimulus tersebut akan dirilis dalam beberapa pekan ke depan, apalagi stimulus fiskal sebelumnya akan berakhir pada pertengahan Maret.
Saat stimulus fiskal tersebut cair, maka jumlah uang di perekonomian akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.
Selain itu, stimulus fiskal merupakan bahan bakar bagi emas dunia untuk menguat, sehingga memberikan 1 keuntungan lagi, selain dari melemahnya dolar AS.
Meski demikian, penguatan emas dunia masih lebih tinggi ketimbang emas Antam. Sebabnya, kurs rupiah mengalami penguatan hingga ke bawah Rp 14.000/US$. Saat Mata Uang Garuda menguat, maka emas dunia yang dibaderol dolar AS akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke rupiah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?