InvesTime

Buat Newbie, Ini Caranya Cek Saham Murah atau Mahal

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 January 2021 08:42
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi saham kini sedang naik daun. Tidak sedikit kaum milenial yang mulai kepincut dengan salah satu instrumen pasar modal tersebut. Namun, bagaimana caranya mengecek harga saham yang murah alias undervalue dan mahal atau overvalue bagi pemula?

Dwi Shara Soekarno, Direktur The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), institusi pendidikan di bawah Bursa Efek Indonesia (BEI), menjelaskan salah satu cara memilih sebuah saham perusahaan adalah bagaimana membeli dengan harga yang tepat, tidak terlalu murah tapi juga tak dibeli dengan harga yang tinggi.

"Khusus untuk melihat sebuah company itu layak untuk dibeli atau enggak, kita membandingkan nilai pasar [market value] dibandingkan nilai estimasi kualitasnya dia, estimasi barangnya dia," kata Shara dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Selasa (26/1/2021).

Bagi pemula, biasanya dapat mengecek harga saham melalui rasio PER atau rasio PBV. Kedua caranya ini menurutnya bisa menjadi patokan apakah sebuah saham dibeli pada level harga yang tepat.

Apa sih PER dan PBV?

Berdasarkan beberapa literatur akuntansi, rasio PER (Price Earning Ratio) adalah rasio harga saham perusahaan terhadap pendapatan per saham perusahaan. Rasio ini digunakan untuk menilai perusahaan dan untuk mengetahui apakah mereka overvalued atau undervalued.

Cara hitungnya yakni harga saham per lembar dibagi dengan laba per saham (EPS). Semakin tinggi angga PER, menandakan harganya di atas harga saham sektornya dan sebaliknya.

Sementara rasio PBV (Price to Book Value) adalah adalah rasio keuangan yang digunakan untuk membandingkan harga pasar perusahaan saat ini dengan nilai bukunya.

Biasanya, beberapa analis saham memakai rasio PBV untuk menghitung saham-saham perbankan karena memasukkan unsur ekuitas saat menghitung nilai buku alias book value (BV).

Cara menghitungnya harga saham dibagi dengan book value perusahaan. Nah untuk mencari BV ialah jumlah ekuitas dibagi dengan saham beredar. Semakin besar PBV, menandakan harga pasarnya di atas sektornya.

Lebih lanjut, Shara menganalogikan, sebuah saham layaknya sebagai sesuatu hal yang sedang ramai dan banyak dilirik orang, yaitu tanaman hias.

Tanaman bisa mencapai harga jual tertinggi, namun akan ada waktunya harga tanaman tersebut turun. Hal ini sama halnya dengan harga saham yang diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Sama seperti tanaman juga. Nanti akhirnya juga akan drop juga. Basically kita lihat dari nilai pasar saham yang tertera di perdagangan bursa. Tapi nilai estimasi saham, harga per saham, price ratio-nya juga. Dua hal itu," tukasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Jangan Kelewat, Ini Jurus Memburu Saham Multibagger

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular