
Emak-Emak Girang! Harga Emas Antam Naik 3 Hari Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. kembali naik pada perdagangan Jumat (4/11/2020), mengikuti pergerakan harga emas dunia. Dengan demikian, emas Antam sudah naik dalam 3 hari beruntun.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 961.000/batang, naik 0,42% dibandingkan harga kemarin. Dalam 2 hari sebelumnya, emas ini naik 0,52% dan 1,49%.
Sementara itu emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan akhirnya naik lagi ke atas Rp 900.000/gram. Hari ini, emas satuan 100 gram dibanderol Rp 90.312.000/batang, atau Rp 903.120/gram naik 0,44% dari harga kemarin.
Harga emas dunia kemarin menguat 0,51% ke US$ 1.840,36/troy ons, merespon pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam terus menurun, kemarin turun 0,44% ke 90,714 dan berada di level terendah sejak 23 April 2018.
Pelemahan indeks dolar AS tersebut dipicu oleh ekspektasi cairnya stimulus fiskal di Negeri Paman Sam.
"Pembahasan stimulus dan pelemahan dolar AS memberikan dorongan naik bagi harga emas," kata Rhona O'Connell analis StoneX dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Kamis (3/12/2020).
Dalam keterangan tertulis, Ketua House of Representatives (salah satu dari dua kamar yang membentuk kongres) Nancy Pelosi mengatakan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan mengkaji proposal yang diajukan kubu Partai Demokrat. Salah satunya adalah pemberian vaksin anti-virus corona harus gratis dan bisa dinikmati oleh siapa saja.
Selain itu, Pelosi dan Pemimpin Partai Minoritas di Senat, Chuck Schumer mendukung paket stimulus fiskal senilai US$ 908 miliar. Ini siap digolkan oleh kedua partai politik mayoritas di AS untuk menyokong bisnis kecil dan pengangguran di AS
Keputusan stimulus harus cepat, karena tenggat waktu pengesahan anggaran tahun fiskal 2021 adalah 11 Desember 2020.
Selain itu, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis 17 Desember dini hari WIB. Ada peluang The Fed akan menambah stimulus moneternya dengan meningkatkan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE).
Saat stimulus fiskal atau moneter tersebut cair, maka jumlah uang yang beredar tentunya akan semakin banyak, secara teori dolar AS akan melemah.
Stimulus baik fiskal maupun moneter memberikan 2 keuntungan bagi emas. Yang pertama, seperti disebutkan sebelumnya stimulus menyebabkan dolar AS melemah. Saat itu terjadi, maka harga emas dunia yang dibanderol dolar AS akan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berpeluang meningkat.
Yang kedua, bertambahnya jumlah mata uang yang beredar di juga berpotensi memicu kenaikan inflasi. Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga daya tarik emas sebagai investasi akan kembali muncul.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?