
Cari Investasi Imbal Hasil 5,5%? Nih Ada Sukuk Tabungan ST007

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan resmi membuka penjualan green sukuk ritel, yang diberi nama Sukuk Tabungan Seri ST007 hari ini.
Dirjen PPR, Luky Alfirman, mengatakan penerbitan ini dilakukan untuk membantu membiayai APBN yang saat ini sangat dibutuhkan dalam menangani dampak pandemi Covid-19.
"Hasil dari proceed Sukuk Tabungan ini akan dipakai membiayai APBN, untuk melakukan pembangunan, untuk menangani pandemi Covid-19," ujarnya secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Penjualan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel ini ditujukan kepada investor individu secara online (e-SBN), yang akan dimulai hari ini hingga 25 November 2020.
Adapun kupon atau imbal hasil yang diberikan 5,5% dengan jenis kupon floating with floor atau sesuai dengan acuan BI Rate. Selain itu, SBSN ini tidak dapat diperdagangkan selama dua tahun, atau pada saat jatuh tempo di 10 November 2022.
"Jadi suku bunganya, imbal hasilnya sangat menarik 5,5% dengan skema floating with floor. Artinya saat ini 5,5% pakai acuan BI 7-DRRR. Jadi kalau kita seandainya nanti BI Rate turun karena ini floating harusnya ikut turun, tapi ada floornya tidak bisa lebih rendah dari 5,5%, kalau naik nanti disesuaikan," jelasnya.
Untuk mendapatkan kopun ini, masyarakat bisa melakukan pemesanan melalui mitra distribusi dengan nilai minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 10 di setiap bulannya. Pembayaran pertama akan dilakukan pada 10 Januari 2021.
Proses pemesanan pembelian Green Sukuk Ritel seri ST007 ini bisa dilakukan secara online melalui 4 tahap yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen. Pemesanan bisa dilakukan melalui web Sukuk Tabungan di: www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan atau menghubungi 31 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan.
Berikut 31 agen penjual yang melayani pembelian Green Sukuk Ritel seri ST007:
1. PT. Bank Central Asia Tbk
2. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
4. PT. Bank Permata Tbk
5. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
7. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
8. PT. Bank Maybank Indonesia Tbk
9. PT. Bank Panin Tbk
10. PT. Bank CIMB Niaga Tbk
11. PT. Bank DBS Indonesia
12. PT. Bank OCBC NISP Tbk
13. PT. Bank HSBC Indonesia
14. PT. Bank Commonwealth
15. PT. Bank UOB Indonesia
16. PT. Bank Mega Tbk
17. PT. Bank Syariah Mandiri
18. PT. Bank BRISyariah Tbk
19. PT. Bank Muamalat Tbk
20. PT. Bank BNI Syariah
21. PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
22. PT. Danareksa Sekuritas
23. PT. Bahana Sekuritas
24. PT. Mandiri Sekuritas
25. PT. Sinarmas Sekuritas
26. PT. Bareksa Portal Investasi
27. PT. Star Mercato Capitale (Tanamduit)
28. PT. Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)
29. PT. Investree Radhika Jaya
30. PT. Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
31. PT. Lunaria Annua Teknologi (Koinworks)
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Mulai Rp 1 Juta, Sukri SR015 Tawarkan Kupon 5,1%