3 Hari Nyungsep, Harga Emas Antam Ngegas Lagi! Capai Rp1 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 October 2020 10:38
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. naik pada perdagangan Kamis (15/10/2020) setelah turun dalam 3 hari beruntun. Harga Emas dunia yang berhasil menguat pada perdagangan Rabu kemarin mampu mengerek harga emas Antam.

Melansir data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.009.000/batang, menguat 0,2%, setelah merosot 1,18% dalam 3 hari terakhir.

Sementara emas satuan 100 gram dibanderol Rp 95.112.000/batang, atau Rp 951.120/gram naik 0,21% dibandingkan harga kemarin.

Emas dunia pada perdagangan Rabu kemarin berhasil menguat 0,53% ke US$ 1.900,88/troy ons. Sementara dalam 2 hari sebelumnya, membukukan pelemahan lebih dari 2%. Dolar Amerika Serikat (AS) yang kemarin melemah memicu penguatan emas, sebaliknya dalam 2 hari sebelumnya dolar AS yang menguat dan emas yang KO hingga turun cukup jauh ke bawah US$ 1.900/troy ons.

Dengan kembali di bawah US$ 1.900/troy ons tentunya memancing pelaku pasar untuk kembali ke melakukan aksi beli. Setidaknya menurut Jeff Clark, analis logam mulia senior di Goldsilver.com, menyatakan setiap penurunan emas merupakan peluang untuk beli kembali.

Meski volatilitas emas sedang tinggi, artinya naik turun tajam dalam waktu singkat dan sering sekali terjadi, Clark masih belum merubah pandangannya jika emas masih akan terus menguat (bullish).

"Ada banyak sekali alasan untuk berinvestasi di emas. Banyak sekali katalis untuk emas saat ini, bahkan lebih banyak dari rambut di kepala saya. Kondisi pasar saat ini sangat sempurna untuk emas," kata Clark sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (9/10/2020) lalu.

Pemilihan presiden di AS yang memicu ketidakpastian, kerusuhan sosial, fundamental dolar AS yang buruk, kerusakan ekonomi akibat virus corona, stimulus moneter dan fiskal yang besar dan masih akan lebih besar lagi, serta suku bunga negatif, merupakan sebagian faktor yang membuat harga emas akan terus menanjak.

"Saya akan terus membeli emas, saya masih membeli perak, khususnya saat harga sedang turun sampai seseorang mengatakan ke saya semua masalah tersebut telah selesai," katanya.

Clark juga menyatakan tidak akan khawatir meski harga emas belakangan ini sedang menurun, sebab masih banyak ketidapastian di dunia ini yang akan membawa emas kembali ke atas US$ 2.000/troy ons. 

"Saya tidak akan terkejut jika di akhir tahun nanti emas berada di bawah US$ 2.000/troy ons. Sekali lagi, dalam gambaran besar, setiap penurunan harga emas merupakan peluang beli bagi saya," tegasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular