Antara SR013 & Reksadana, Lebih Unggul yang Mana?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 September 2020 19:48
Webinar Talkshow
Foto: Webinar Talkshow "Jadi Kebanggaan Bangsa Lewat Inovasi dan Karya"

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah resmi membuka masa penawaran sukuk ritel seri SR013 kepada investor individu Warga Negara Indonesia (WNI).

Sukuk Ritel dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi) gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Adapun kelebihan SR013 yakni memiliki tenor 3 tahun dan menawarkan tingkat imbal hasil tetap sebesar 6,05 persen per tahun.

Lucky Alfirman, Dirjen PPP Kemenkeu RI mengatakan tujuan utama penerbitan Sukuk Ritel adalah untuk membiayai APBN dan membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.

"SR013 memiliki prinsip syariah, tidak ada unsur judi. Selain itu fitur ini juga memiliki kelebihan lain yakni investor yanh membeli investor ini enggak hanya sekedar investasi tapi juga bangun negara," kata Lucky Alfirman, saat acara In fest virtual Merah Putih 'Jadi Kebanggan Bangsa Lewat lnovasi dan Karya', Sabtu (12/9/2020).

Dia menyebutkan bahwa penerbitan SR013 itu menggunakan struktur akad ijarah - asset to be Leased. Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat barang milik negara untuk disewakan kepada pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada pemerintah. Imbalan tersebut berasal dari keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut.

Lantas apa perbedaan SR013 dengan reksadana?

Untuk Sukuk Negara Ritel Seri SR013 telah dijamin oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang SBSN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya, sehingga SR013 tidak mempunyai risiko gagal bayar.

Perlu diingat, imbal hasil SR013 bersifat fixed rate, sehingga nilai yang diterima investor akan tetap hingga jatuh tempo (jika terus memegangnya). Namun di sisi lain, investor juga berpotensi mendapatkan keuntungan lain berupa capital gain karena SR013 bisa diperdagangkan di pasar sekunder setelah dua kali pembayaran kupon, tepatnya mulai 11 Desember 2020.

Sementara itu, imbal hasil reksadana pasar uang tidak dikenakan pajak atau potongan lagi sehingga yang diterima oleh investor sudah bersih. Sebagai contoh, top 5 reksadana pasar uang dengan return tertinggi setahun terakhir (per 7/9/2020) bisa memberikan keuntungan 6,51 persen hingga 7,1 persen bersih tanpa dipotong pajak lagi.

Meski demikian, patut diperhatikan imbal hasil dari reksa dana naik turun, sehingga tak pasti nilainya.

Di sisi lain, reksadana pasar uang dapat dicairkan kapan saja dan berapa saja (tidak ada batas minimal) saat kita membutuhkan dana darurat. Maka dari itu, reksadana pasar uang bisa dibilang lebih likuid dibandingkan dengan SR013.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sukuk Ritel SR013 Mulai Dijual Hari Ini, Tertarik Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular