
Ini Tiga Investasi yang Diprediksi Bakal Diminati Milenial

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah makin berkembangnya kesadaran generasi milenial terhadap pengelolaan keuangan, tidak semua investasi dinilai bakal cocok dengan karakter generasi baru ini. Dari berbagai aset yang saat ini tersedia, tiga instrumen investasi ini dinilai paling cocok bagi mereka.
Firma konsultan Grant Thornton Indonesia menilai kaum milenial memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan investor pada umumnya, terutama dalam hal kapasitas permodalan dan platform untuk mengakses instrumen investasi
"Banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi, pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari," tutur Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani, dalam pernyataan resmi, Selasa (28/02/2020).
Peer to Peer (P2P) Lending
Jika dibandingkan dengan deposito berjangka atau reksadana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih. Jika terjadi gagal bayar (default), risikonya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan. P2P Lending juga memiliki diversifikasi yang bagus, dan tidak mewajibkan komitmen jangka panjang.
Selain itu, gencarnya penyelenggara P2P Lending untuk mengedukasi pasar dengan menjual kemudahan seperti mudah diakses di manapun, baik via mobile apps maupun website akan semakin membuat daya tarik instrumen tersebut meningkat di mata milenial.
Equity Crowdfunding
Dengan meroketnya popularitas fintech saat ini, investasi crowdfunding telah menjadi alternatif untuk menghimpun dana tanpa perlu masuk bursa (go public) atau penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Meskipun terlihat sama dengan konsep investasi yang sudah ada, hal tersebut hanya dilakukan terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara, yang butuh pendanaan bukan hanya perusahaan yang sudah IPO saja.
Equity crowdfunding menjadi solusi bagi Milenial untuk membantu milenial lainnya ataupun UMKM yang sedang merintis usaha kecil dan ritel yang cukup lekat dengan industri kreatif untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi agar tumbuh lebih cepat.
Emas
Beberapa orang berpikir emas adalah investasi yang konvensional, tetapi investasi ini cukup menunjukkan kenaikan signifkan, dan akan diprediksi meningkat terus tahun ini. Sama hal nya dengan P2P Lending, nilai emas juga tidak mudah naik-turun dan tahan terhadap fluktuasi inflasi, serta minim risiko.
Selain itu kini dengan hadirnya layanan menyicil maupun menabung emas mulai dari 1 gram di beberapa e-commerce yang menjadi digital touchpoint sehari-hari kaum milenial, bakal semakin memudahkan mereka untuk berlatih investasi sejak dini.
Melalui teknologi, Milenial pun dapat memantau harga emas di pasaran saat ini melalui mobile app. Peredaran emas pun sudah sangat mudah sekali dijangkau.
"Milenial perlu berpegang pada prinsip bahwa tidak ada yang instan dalam berinvestasi, memahami betul investasi apa yang paling cocok dengan karakter mereka, selalu mempelajari resiko dan mengecek legalitas perusahaan yang akan menjadi tempat mereka berinvestasi adalah tips kami untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan di kemudian hari." ujar Johanna Gani.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Tips Atur Keuangan Selama Covid-19, Jangan Sampai Boncos