Ekonomi Tak Pasti & Resesi Menghantui, Banyak Menabung!

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
06 September 2019 12:04
Ekonomi Tak Pasti & Resesi Menghantui, Banyak Menabung!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi ekonomi dunia penuh ketidakpastian. Kecemasan terjadi resesi terjadi pada sejumlah negara di berbagai belahan dunia. Perlambatan ekonomi menyerang banyak negara, termasuk Indonesia.

Lantas apa yang harus kita dilakukan mengantisipasi terjadinya resesi?

Ada sejumlah nasihat untuk keuangan anda di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi. Bayar semua utang-utang berbunga tinggi, cermat membelanjakan uang dan perhatikan alokasi investasi keuangan anda. Namun para pakar keuangan menyatakan, hal terpenting dalam situasi ekonomi yang tidak pasti adalah menabung sebanyak mungkin.


Kemudian, anda harus memiliki dana darurat yang cukup. Intinya sih, harus mulai berhemat dan irit. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan.

Mengutip CNBC International, Jumat (6/9/2019), resesi bisa menyebabkan orang kehilangan pekerjaan, gaji berkurang, atau paling tidak kenaikan gaji sulit untuk diharapkan.

Para pakar keuangan menyarankan orang berhemat dan banyak menabung agar tetap bisa membayar cicilan utang, di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Saat resesi terjadi dan perusahaan tempat anda bekerja menurun, maka dana darurat atau tabungan akan sangat berguna menyelamatkan anda di masa sulit, misalnya tiba-tiba menjadi pengangguran. Sehingga anda tidak harus menggunakan kartu kredit untuk membiayai kebutuhan sehari-hari," ujar seorang penasihat keuangan, Matthew Schwartz.


Ada penelitian yang menyebutkan, biaya hidup masyarakat kelas menengah saat ini lebih mahal 30% dibandingkan 20 tahun yang lalu. Biaya untuk tempat tinggal juga sudah naik tinggi. Karena itu, budaya hemat dan menabung harus benar-benar dilakukan, agar kondisi keuangan kita tahan terhadap kondisi ekonomi yang sulit.

(Bersambung ke halaman selanjutnya)
Cara pertama yang harus dilakukan untuk meningkatkan tabungan anda adalah dengan mengatur pengeluaran dengan cermat. Catat semua pengeluaran anda dalam beberapa bulan belakangan, sehingga anda bisa memilah mana yang bisa dipangkas atau dikurangi.

Ada juga cara penganggaran 50/30/20. Artinya, 50% pendapatan digunakan untuk belanja wajib, seperti cicilan rumah/apartemen ataupun transportasi, lalu 30% untuk belanja tambahan, dan 20% untuk ditabung. Bila anda bisa mengatur pengeluaran ini, maka anda bisa mengejar target tabungan anda.


"Anda harus menabung sebanyak mungkin di bank yang menurut anda aman. Jangan membodohi diri sendiri dengan berpikir menggunakan kartu kredit," kata Ahli Perencana Keuangan, Suze Orman.


Sebenarnya, menyisihkan 10% dari pendapatan untuk menabung sudah cukup ideal. Budaya menabung bisa menyelamatkan anda bila kondisi ekonomi sulit atau resesi datang secara tiba-tiba.

Selamat mencoba...

Simak video pengusaha waspadai resesi terjadi di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular