
SBR-007 Ditawarkan Pemerintah, Nilai Penerbitan Belum Dirilis
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
09 July 2019 18:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mulai menawarkan surat berharga negara (SBN) ritel bertajuk obligasi tabungan ritel (saving bond retail, SBR) seri SBR-007 dengan kupon mengambang dengan batas bawah (floating with floor) 7,5%.
Kupon tersebut mengikuti pergerakan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate (7DRRR), tetapi tidak akan turun jika suku bunga acuannya turun dari level saat ini 6%.
Dalam pengumuman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu tidak disebutkan jumlah target penerbitan, tetapi dengan melihat dari historis penerbitan SBN ritel dapat ditemukan jumlah rerata penerbitan per seri adalah Rp 3,61 triliun. Jumlah minimal pembelian adalah Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Calon investor yang ingin membeli "obligasi receh" tersebut dapat membeli instrumen itu mulai dari 11 Juli hingga 25 Juli di 20 lembaga keuangan yang sudah resmi menjadi mitra distribusi (midis), yang hampir seluruhnya menyediakan layanan online.
Dari ke-20 midis tersebut, 12 di antaranya adalah bank, tiga perusahaan efek, tiga fintech berizin agen penjual reksa dana, dan dua fintech pinjaman peer to peer lending (P2P). Dari ke-12 bank itu, ada dua mitra distribusi baru yaitu PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank HSBC Indonesia.
Sejak pertama kali diterbitkan pada 2014 lalu, pemerintah sudah menerbitkan total Rp 32,5 triliun SBN ritel, dengan rata-rata penerbitan Rp 3,61 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Kena Jokowi Effect Lagi, Pasar Obligasi RI Menguat
Kupon tersebut mengikuti pergerakan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate (7DRRR), tetapi tidak akan turun jika suku bunga acuannya turun dari level saat ini 6%.
Dalam pengumuman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu tidak disebutkan jumlah target penerbitan, tetapi dengan melihat dari historis penerbitan SBN ritel dapat ditemukan jumlah rerata penerbitan per seri adalah Rp 3,61 triliun. Jumlah minimal pembelian adalah Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Dari ke-20 midis tersebut, 12 di antaranya adalah bank, tiga perusahaan efek, tiga fintech berizin agen penjual reksa dana, dan dua fintech pinjaman peer to peer lending (P2P). Dari ke-12 bank itu, ada dua mitra distribusi baru yaitu PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank HSBC Indonesia.
Sejak pertama kali diterbitkan pada 2014 lalu, pemerintah sudah menerbitkan total Rp 32,5 triliun SBN ritel, dengan rata-rata penerbitan Rp 3,61 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Kena Jokowi Effect Lagi, Pasar Obligasi RI Menguat
Most Popular