Raiz Incar Selisih Belanja 40.000 Milenial untuk Reksa Dana

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
18 February 2019 18:04
perusahaan akan mengadopsi sistem yang sudah berkembang dan sukses di induk usaha dari perusahaan yaitu Raiz Invest di Australia.
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)
Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi investasi dengan bantuan robot asal Australia yaitu Raiz Invest Indonesia siap tancap gas meramaikan industri reksa dana dengan misi utama untuk menggaet milenial dan mencetak 40.000 investor baru di pasar modal tahun ini. 

Fahmi Arya, Chief Marketing Officer PT Raiz Invest Indonesia, mengatakan perusahaan akan mengadopsi sistem yang sudah berkembang dan sukses di induk usaha dari perusahaan yaitu Raiz Invest di Australia.

"Jadi kami ingin mengincar orang awam dan mengedukasi agar mereka dapat menjadi investor baru di pasar modal, bukan dari nasabah yang sudah ada," ujar Fahmi kepada CNBC Indonesia melalui sambungan telepon sore ini (18/2/19).
 

Dia mengatakan kondisi pasar modal yang baru terdapat 790.000 rekening reksa dana masih terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa. 

Dengan berkaca pada keberhasilan Raiz di Australia, Fahmi optimistis di Indonesia metode menginvestasikan selisih belanja akan efektif membuat setiap nasabah untuk berinvestasi.
 

Di Australia, tuturnya, Raiz berhasil mencetak 1 juta nasabah reksa dana baru dari total penduduk 20 juta jiwa dalam 3 tahun saja, sangat besar dibandingkan dengan industri reksa dana Indonesia yang penduduknya banyak dan umur industrinya cukup tua yaitu 24 tahun. 

Karena itu, perusahaan ingin menerapkan metode menyisihkan selisih belanja harian dari pengguna nasabah yang menggunakan aplikasi maksimal senilai Rp 5.000 tiap transaksi yang menggunakan rekening bank atau e-wallet yang sudah bekerja sama dengan perseroan.  

Dana sekecil itu akan diendapkan dan setelah terkumpul minimal Rp 10.000 pada hari selanjutnya akan dibelikan reksa dana, sesuai dengan persetujuan nasabah.

Metode ini dinamakan dengan penggenapan selisih belanja secara otomatis (robo round up).
 

"Semua dengan perjanjian di depan, di awal, baik dengan nasabah juga dengan bank atau dompet elektronik (e-wallet). Baru setelah diendapkan, dikumpulkan, maka akan dibelikan reksa dana sesuai pilihan nasabah. Ini investasi mikro (mikro investment) yang otomatis dan tidak menyasar nasabah yang sudah ada di pasar." 

Cara tersebut, tuturnya, menjadi andalan perusahaan dalam mengajak serta memaksa nasabahnya untuk menyisihkan selisih setiap kali berbelanja untuk dikumpulkan dan nantinya dibelikan reksa dana. 

Perusahaan yang dipimpin Melinda Wiria tersebut sedang menyiapkan peluncuran awal (soft launching) yang akan digelar pada 6 Maret dan akan meluncurkan aplikasi secara luas pada Juni nanti dengan fitur yang sudah lengkap.  

Melinda dikenal di industri reksa dana sejak menjadi kepala divisi pemasaran (head of marketing) dan pernah berkarier di PT First State Investments, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, dan PT Fortis Investments. 

Raiz Indonesia baru mengantongi izin sebagai agen penjual reksa dana berbasis fintech dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember lalu, tetapi pengembangannya sudah dilakukan sejak setahun sebeluk izin tersebut diraih. 

Dengan aplikasi yang berbasis di ponsel pintar (smartphone) tersebut serta dengan bantuan teknologi informasi, perusahaan berbasis TI (fintech) yang hanya memiliki lima orang karyawan tetap ini memproses seluruh transaksi menggunakan otomatisasi a la robot. 

Robot juga digunakan untuk mengolah laporan belanja setiap nasabah sehingga akan diproses selisihnya dan diendapkan serta membuat laporan rutin. 

Selain itu, layanan robot premium juga akan diberikan bagi pengguna aplikasi yang menginginkan adanya fasilitas penasihat keuangan yang juga masih membuka ruang bagi penasehat keuangan independen untuk bekerja sama. 

Untuk tiap kelas reksa dana, maka Raiz akan menyarankan nasabah untuk membeli produk yang sudah dipilih saja guna menyederhanakan transaksi terutama bagi masyarakat awam yang masih sekolah, kuliah, dan baru bekerja. 

"Kalau mereka sudah jadi nasabah kami, tentu dengan edukasi berkelanjutan mereka ingin mencari produk reksa dana lain atau jenis investasi pasar modal lain, dan kami membuka pintu seluasnya kepada mereka karena memang niat kami turut mengedukasi investasi pasar modal secara luas," tambah Fahmi. 

Meskipun baru menggandeng satu perusahaan manajer investasi, Raiz Indonesia masih membuka peluang kerja sama dengan perusahaan lain untuk mengoptimalkan layanannya yang juga akan membuka layanan reksa dana syariah.    

Round up adalah fitur unggulan perusahaan yang diyakini menjadi terobosan investasi otomatis berbasis kegiatan belanja dan akan menjadi yang pertama kalinya dan satu-satunya di Indonesia.

Selain fitur unggulan tersebut, Raiz Indonesia juga akan menawarkan fitur investasi rutin (recurring) dan investasi sekali waktu (lump sum) yang biasa ditawarkan agen penjual reksa dana lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Gimana Cara Memaksimalkan Investasi Reksa Dana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular