
Surat Utang Ketengan Pemerintah Laris Manis, Tembus Rp 1,7 T
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 May 2018 10:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan Saving Bonds Retail (SBR) yang sudah dilakukan sejak 14 Mei 2018 mendapatkan respons positif dari kalangan investor. Saat, penjualan SBR seri 003 sudah mencapai Rp 1,7 triliun pada pekan ini.
"Posisi sudah Rp 1,7 triliun," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting, Jumat (25/5/2018).
Dengan realisasi tersebut, maka penjualan SBR seri 003 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 1 triliun. Adapun batas penawaran akhir obligasi tersebut, akan selesai pada pukul 12:30 WIB pada hari ini.
Pemerintah pun menyambut baik respons positif dari kalangan investor dengan penjualan SBR melaui sistem daring (online). Dalam waktu dekat, pemerintah akan segera menggelar konferensi pers mengenai hasil penjualan SBR.
"Kami menyambut gembira atas respon investor individu yang cukup baik atas instrumen SBR003 yang pemesanannya secara online," jelasnya.
Dalam masa penawaran yang sudah dilakukan dalam satu minggu terakhir, pemerintah mengakui masih ada kendala yang dialami para investor. Terutama bagi para investor berumur, yang belum terbiasa dengan sistem jual beli surat utang online.
"So far komplain karena belum terbiasa karena dari offline ke online. Lebih teknis ke caranya. Mungkin karena kalau offline lebih dilayani, kalau online isi sendiri," jelasnya.
Loto memandang, lelang yang cukup mendapatkan antusiasme masyarakat ini membuka peluang bagi pemerintah untuk menjual instrumen surat utang lainnya secara online. Hal ini, sekaligus mengikuti perkembangan zaman dan memperluas basis investor.
"Kami tidak tutup kemungkinan yang tradable juga bisa dijual secara online. Maka kalau sudah jalan sekali, nanti akan kami evaluasi," katanya.
Salah satu opsinya, sambung dia, adalah obligasi negara ritel (ORI). Namun, keputusan untuk menjual ORI secara daring akan tetap bergantung hasil evaluasi pemerintah dari penerbitan SBR003.
(dru) Next Article Laris Manis, Surat Utang Ketengan Laku Rp 1,9 T
"Posisi sudah Rp 1,7 triliun," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting, Jumat (25/5/2018).
Dengan realisasi tersebut, maka penjualan SBR seri 003 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 1 triliun. Adapun batas penawaran akhir obligasi tersebut, akan selesai pada pukul 12:30 WIB pada hari ini.
"Kami menyambut gembira atas respon investor individu yang cukup baik atas instrumen SBR003 yang pemesanannya secara online," jelasnya.
Dalam masa penawaran yang sudah dilakukan dalam satu minggu terakhir, pemerintah mengakui masih ada kendala yang dialami para investor. Terutama bagi para investor berumur, yang belum terbiasa dengan sistem jual beli surat utang online.
"So far komplain karena belum terbiasa karena dari offline ke online. Lebih teknis ke caranya. Mungkin karena kalau offline lebih dilayani, kalau online isi sendiri," jelasnya.
Loto memandang, lelang yang cukup mendapatkan antusiasme masyarakat ini membuka peluang bagi pemerintah untuk menjual instrumen surat utang lainnya secara online. Hal ini, sekaligus mengikuti perkembangan zaman dan memperluas basis investor.
"Kami tidak tutup kemungkinan yang tradable juga bisa dijual secara online. Maka kalau sudah jalan sekali, nanti akan kami evaluasi," katanya.
Salah satu opsinya, sambung dia, adalah obligasi negara ritel (ORI). Namun, keputusan untuk menjual ORI secara daring akan tetap bergantung hasil evaluasi pemerintah dari penerbitan SBR003.
(dru) Next Article Laris Manis, Surat Utang Ketengan Laku Rp 1,9 T
Most Popular