5 Aturan Hidup yang Bisa Bikin Manusia Tak Gila Harta
Jakarta, CNBC Indonesia - Biasanya, sebagai manusia, kita kerap membayangkan kebahagiaan dengan memiliki rumah baru atau gaya hidup mewah. Namun, peneliti Morgan Housel untuk CNBC Internasional mengungkapkan bahwa sebenarnya, yang kita bayangkan adalah rasa puas dengan hal-hal tersebut.
Kita tidak hanya membayangkan kekayaan, tapi juga membayangkan kepuasan. Perasaan itulah yang kita semua kejar.
Namun seringkali, ketika kenyataan tidak sesuai harapan, itu karena saat kita mendapatkan sesuatu yang baru, kita langsung menginginkan hal-hal baru yang akan datang.
Saat meneliti dan menulis buku, "The Art of Spending Money: Simple Choices for a Happier Life," Housel mendapatkan beberapa wawasan menarik tentang mengapa mengejar lebih sering justru mengurangi kebahagiaan.
1. Selalu ada keindahan dalam hal-hal biasa
Penulis Prancis Marcel Proust pernah bercerita tentang seorang pemuda yang terobsesi dengan kehidupan orang kaya dan berkuasa. Proust kemudian menyuruh pemuda itu untuk menghabiskan waktunya dengan berfokus pada seniman Jean Siméon Chardin.
Chardin melukis pemandangan kehidupan sehari-hari, seperti makanan, hewan, alam. Intinya adalah menghargai benda-benda yang sudah ada di hadapannya. Belajar menghargai kehidupan yang dimilikinya, alih-alih berkutat pada kehidupan impian yang tidak dimilikinya.
"Saat Anda berjalan di dapur, Anda akan berkata pada diri sendiri, ini menarik, ini luar biasa, ini indah seperti Chardin," tulis Proust.
Pelajarannya adalah menghargai apa yang ada di depan Anda, alih-alih berkutat pada apa yang tidak Anda miliki. Housel menyebut analogi ini juga cocok untuk uang.
2. Orang yang paling bahagia bukanlah yang terkaya
Housel menyebut orang yang paling bahagia yang ia kenal adalah yang paling puas. Tidak harus yang terkaya, paling sehat, paling cantik, atau paling sukses. Hanya mereka yang sampai pada titik di mana mereka berkata, "Saya puas dengan apa yang saya miliki dan siapa diri saya."
Menurut Housel, beberapa dari orang-orang ini menghabiskan banyak uang dan menjalani kehidupan yang sangat materialistis. Tapi ia mengingat nenek mertuanya, yang menghabiskan tiga dekade masa pensiun dengan uang yang sangat sedikit, hidup hanya dengan cek Jaminan Sosial yang sedikit dan tanpa apa-apa lagi. Secara teknis, ia berada di ambang kemiskinan. Tapi ia sangat puas di kebun kecilnya dan membaca buku-buku dari perpustakaan.
Ia hanya punya sedikit, tetapi menginginkan lebih sedikit lagi. Dan ia adalah salah satu orang paling bahagia yang pernah Housel temui.
3. Semakin Anda menginginkan sesuatu yang tidak Anda miliki, semakin Anda tidak bahagia
Housel memaparkan, bagi kebanyakan orang, ada hierarki pengeluaran yang kurang lebih seperti ini:
- Jika Anda tidak menginginkan sesuatu dan tidak memilikinya, Anda tidak memikirkannya.
- Jika Anda menginginkan sesuatu dan memilikinya, Anda mungkin merasa baik-baik saja.
- Jika Anda menginginkan sesuatu dan tidak memilikinya, Anda mungkin merasa termotivasi.
- Jika Anda menginginkan sesuatu dan tidak bisa memilikinya, Anda benar-benar membuat diri Anda gila.
Semakin cepat Anda melihat sekeliling dan berkata: "cukup" (terlepas dari penghasilan atau gaya hidup Anda), semakin cepat Anda akan menyadari bahwa Anda telah kaya selama ini.
4. Ekspektasi yang rendah menciptakan kekayaan psikologis
Housel mengaku telah bertemu setengah lusin miliarder dalam hidupnya, tidak ada satu pun yang sebahagia nenek mertuanya. Mudah untuk memahami alasannya: Ekspektasinya yang rendah memberinya rasa puas, yang pada gilirannya menjadi sumber kekayaan psikologis yang sangat besar yang tidak dimiliki oleh beberapa orang terkaya di dunia.
Kekayaan psikologis adalah konsep yang sangat penting, dan dalam hal uang, kekayaan itu berasal dari ekspektasi yang tepat.
5. Semua kebahagiaan dalam hidup hanyalah kesenjangan antara ekspektasi dan keadaan
Orang yang memiliki segalanya tetapi menginginkan lebih, merasa lebih miskin daripada orang yang memiliki sedikit tetapi tidak menginginkan yang lain.
Housel mengatakan Anda dapat memiliki rumah besar, mobil mahal, menikmati liburan yang luar biasa dan merasa puas dengan semua itu, menghargainya dan tidak menginginkan apa pun yang lebih. Itu bisa menjadi kehidupan yang luar biasa.
Kuncinya adalah menyadari bahwa kebahagiaan adalah keadaan ketika tidak ada yang kurang, terlepas dari gaya hidup yang Anda jalani.
(haa/haa)