
Robert Kuok Ulang Tahun ke-102, Orang Terkaya Malaysia-Raja Gula Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder asal Malaysia, Tan Sri Robert Kuok, merayakan ulang tahunnya yang ke-102 pada Senin (6/10/2025). Lahir di Johor Bahru pada 1923, Kuok dikenal sebagai sosok pengusaha legendaris yang membangun kerajaan bisnis lintas sektor dan benua.
Orang Terkaya di Malaysia
Menurut Forbes Billionaires 2025, kekayaan bersih Robert Kuok mencapai US$12,9 miliar atau setara Rp214,14 triliun (kurs Rp16.600/US$). Angka ini menempatkannya di posisi ke-195 dalam daftar orang terkaya di dunia dan menjadikannya orang terkaya di Malaysia.
Kuok merupakan pendiri Kuok Brothers Group, konglomerasi besar yang awalnya bergerak di sektor komoditas seperti gula, tepung, dan minyak goreng. Dari bisnis sederhana itu, ia mengembangkan perusahaannya menjadi raksasa global dengan portofolio di industri makanan, properti, logistik, energi, hingga perhotelan dan teknologi informasi.
Kerajaan Bisnis Kuok Group
Didirikan pada 1949, Kuok Group kini menjadi salah satu konglomerasi paling berpengaruh di Asia. Grup ini menaungi jaringan hotel mewah Shangri-La Hotels and Resorts, yang divisi Asianya dipimpin oleh salah satu putranya. Putra lainnya memimpin PACC Offshore Services Holdings, operator kapal eksplorasi minyak dan gas lepas pantai terbesar di Asia, sementara putra ketiganya menjabat sebagai direktur di Kerry Logistics.
Selain itu, grup ini memiliki saham di perusahaan kelapa sawit raksasa Wilmar International, yang didirikan oleh keponakannya, Kuok Khoon Hong. Generasi ketiga keluarga Kuok juga kini aktif mengelola berbagai lini bisnis grup tersebut.
Beberapa perusahaan di bawah naungan Kuok Group juga tercatat di bursa saham internasional, seperti Wilmar International di Singapura, PPB Group di Malaysia, dan Shangri-La Hotels and Resorts di Hong Kong.
Langkah Strategis dan Jejak Bisnis Global
Pada Desember 2015, Robert Kuok menjual kepemilikan sahamnya di harian South China Morning Post (SCMP) kepada Alibaba Group dengan nilai transaksi sekitar US$265 juta. Penjualan itu menandai pergeseran fokus bisnis keluarga Kuok dari media menuju sektor lain yang dinilai lebih strategis di tingkat global.
Dikenal dengan julukan "Raja Gula Asia", Kuok membangun reputasinya sejak era 1950-an melalui dominasi bisnis gula di kawasan Asia Tenggara. Meski kini jarang tampil di depan publik, Kuok tetap dihormati karena ketajaman berpikir, strategi jangka panjang, dan kepemimpinannya yang visioner.
(tfa/luc)
