CNBC Insight

Ini Sosok Yurike Sanger, Anak SMA yang Jadi Istri ke-7 Soekarno

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Jumat, 19/09/2025 11:55 WIB
Foto: Yurike Sanger. (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka datang dari istri ketujuh Presiden pertama RI, Soekarno, Yurike Sanger meninggal dunia di Amerika Serikat (AS). Dia mengembuskan napas terakhir pada Rabu waktu setempat di California. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) turut memberikan pernyataan resmi.

"KJRI Los Angeles telah berkomunikasi dengan pihak keluarga almarhumah Ibu Yurike Sanger di San Bernadino, California," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, melalui pesan singkat, Jumat (19/9/2025).

Bagaimana kisah perjumpaan Yurike dan Soekarno?


Pertemuan pertama Yurike Sanger dengan Soekarno terjadi pada 1963. Saat itu, Soekarno menghadiri acara kenegaraan dan Yurike yang masih duduk di bangku kelas II SMA VII Jakarta turut menyambut dalam barisan Bhinneka Tunggal Ika.

Ketika itu, Yurike yang baru berusia 18 tahun berhasil menarik perhatian Soekarno. Usai acara, sang presiden memanggil namanya dan berkenalan secara langsung.

"Saat itulah, Bung Karno menawarkan dirinya untuk mengantar Yurike pulang," ungkap buku The Uncensored of Bung Karno: Misteri Kehidupan Sang Presiden (2014).

Bagi seorang siswi SMA, sulit menolak tawaran dari orang nomor satu di Indonesia. Sepanjang perjalanan pulang, Soekarno banyak berbincang dengannya. Mulai dari meminta dipanggil "mas" alih-alih "pak", membicarakan soal pasangan masa depan, hingga melontarkan tawaran pernikahan.

"Adiklah, istri yang terakhir," kata Soekarno, dikutip dari paparan Sejarawan Peter Kasenda dalam Bung Karno Panglima Revolusi (2014)

Lamaran itu lantas disampaikan Yurike kepada orang tuanya. Orang tuanya sempat ragu. Sebab, Yurike masih remaja dan Soekarno sudah berusia 62 tahun, terpaut 44 tahun. Lalu, Soekarno juga dikenal punya banyak istri. Sampai saat itu, Soekarno tercatat pernah menikah hingga enam kali. 

Namun, pada akhirnya keluarga memberikan restu. Keduanya pun menikah pada 6 Agustus 1964. Dari pernikahan itu, mereka tidak dikaruniai keturunan. Yurike sempat hamil, tetapi bayi yang dikandung lahir prematur. Dokter kemudian meminta Yurike untuk tidak hamil selama tiga tahun.

"Menurut Yurike Sanger, Soekarno mengetahui dan menghormati kewajibannya. Meskipun hal itu, kadang-ladang menjengkelkannya," ungkap sejarawan Peter Kasenda.

Kejengkelan itu muncul lantaran Soekarno kerap menginap lalu langsung berangkat ke Istana Merdeka. Saking buru-buru meninggalkan kediaman Yurike, proklamator itu pergi tanpa sempat mencuci muka.

Di tengah rumah tangga bersama Yurike, pria kelahiran 1901 itu diketahui menikah lagi dengan Heldy Djafar pada 11 Juni 1966. Sama seperti Yurike, Heldy Djafar merupakan remaja penyambut acara kenegaraan.

Pernikahan Soekarno-Yurike akhirnya berakhir pada 1967. Berakhirnya kekuasaan Soekarno serta statusnya sebagai tahanan politik membuat keduanya tak lagi bisa bersama. Mereka bercerai secara baik-baik pada tahun yang sama.

Selepas itu, Yurike menetap di Amerika Serikat hingga akhirnya wafat pada 18 September 2025. Perjalanan cinta Soekarno dan Yurike kemudian dikisahkan dalam buku Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA yang terbit pada 2010. 


(mfa/mfa)