Punya Ide Unik, Roti Bekatul Asal Semarang Ini Tembus Pasar Global

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
30 July 2025 15:39
Founder dan CEO Super Roti Ismiyati/Khoirul Anam
Foto: Founder dan CEO Super Roti Ismiyati/Khoirul Anam

Semarang, CNBC Indonesia - Super Roti, salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Semarang, Jawa Tengah, sukses menjangkau pasar global. UMKM makanan ini membuat terobosan unik, dan memproduksi roti serta pastry dengan bahan baku bekatul. Bekatul merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi, yaitu lapisan kulit ari beras.

Founder dan CEO Super Roti Ismiyati menceritakan usaha ini dimulai sejak 2011 dari dapur rumah tangga dengan memproduksi roti yang terbuat dari terigu. Seiring berjalannya waktu Super Roti mulai berinovasi dengan memproduksi roti menggunakan bahan baku bekatul yaitu produk Lentul Bagelen Bekatul dan memiliki tempat produksi sendiri pada 2013.

Sebelum memproduksi roti dengan bahan bekatul, menurut Ismiyati, produk Super Roti sempat mengalami penolakan dari berbagai distributor. Pasalnya, Super Roti memiliki produk yang serupa dengan merek roti lain, sehingga tidak memiliki keunikan.

Ismiyati mengungkapkan ide penggunaan bahan baku bekatul berasal dari teman di komunitas yang menjadikan bahan tersebut sebagai minuman kesehatan. Dia pun berpikir keras untuk menemukan produk yang berbeda dengan bahan dasar bekatul, yang kemudian tercetuslah membuat roti dari bahan ini.

"Kayaknya paling cocok kalau kita bikin roti dari bekatul. Kenapa pilih bekatul? Orang Indonesia tuh sukanya yang viral, yang aneh-aneh, yang bikin ngulik sisi lainnya," ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/7/2025).

Ismiyati menambahkan kesuksesan Super Roti turut didukung oleh program pemberdayaan dan pendampingan yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Menurut Ismiyati, Super Roti mulai menjadi UMKM binaan dari BI tahun 2019. Dia menjelaskan, terpilihnya Super Roti sebagai UMKM binaan BI berdasarkan usulan dari Dinas Perindustrian Kota Semarang.

"Jadi kan masing-masing dinas itu kan usulin untuk dibina BI. Jadi BI ada yang ambil sendiri, ada yang atas usulan Dinas Perindustrian Kota Semarang. Nah, saya diusulkan Dinas Perindustrian Kota Semarang," papar dia.

Melalui pemberdayaan ini, Super Roti mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai pameran UMKM, bahkan Super Roti mendapatkan kesempatan untuk menjangkau pasar global. Selain Singapura, Super Roti juga dipasarkan di negara-negara Eropa, seperti Belgia, Yordania, Australia, Turki, Dubai, dan Belanda.

"(Pada) 2022 saya ada event Gayeng (Expo) sampai dapat buyer dari Singapura, Onna Food. Kita kirim beberapa kali ke sana untuk dipasarkan," terangnya.

Meski begitu, perjalanan Super Roti bukan tanpa tantangan. Ismiyati menyebut pada masa pandemi, omzet bisnisnya mengalami penurunan, sebelum kembali mengalami pemulihan pada 2022.

"Tapi 2020 kita lagi naik-naiknya pandemi. Bekatulnya naik, tapi roti terigunya turun. Roti terigunya turunnya sampai 50%, separuh sendiri. Bekatulnya naiknya hanya di 30%. Jadi kan enggak bisa imbangkan, tidak ada subsidi," ujar dia.

 

Founder dan CEO Super Roti Ismiyati/Khoirul Anam

Strategi Bank Indonesia dalam Pembinaan UMKM

Untuk mendorong UMKM naik kelas seperti go export, BI mengadopsi dua strategi utama. Pendekatan pertama adalah pull strategy yang berfokus pada penguatan permintaan pasar melalui market intelligence, kurasi dan promosi perdagangan, sinergi dengan stakeholders dan pelaksanaan business matching yang mempertemukan UMKM dengan calon mitra internasional.

Pendekatan kedua yakni push strategy, yang mencakup peningkatan kapasitas UMKM melalui standarisasi dan sertifikasi UMKM, digitalisasi UMKM, meningkatkan akses pembiayaan UMKM, serta capacity building dan pendampingan dengan bersinergi bersama kementerian/lembaga.

Sementara itu, dalam aspek digitalisasi, BI membantu UMKM agar mampu memanfaatkan teknologi secara menyeluruh melalui berbagai program digitalisasi dari hulu ke hilir. Melalui program onboarding UMKM, BI merancang serangkaian kegiatan untuk membantu UMKM memahami, mengadopsi, dan mengoptimalkan teknologi digital dalam proses bisnis mereka, khususnya untuk meningkatkan penjualan secara online.

Founder dan CEO Super Roti Ismiyati/Khoirul AnamFoto: Founder dan CEO Super Roti Ismiyati/Khoirul Anam


Program ini bertujuan memperkenalkan UMKM kepada platform digital, memberikan pelatihan praktis, dan mendukung integrasi teknologi untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing. BI juga mengembangkan aplikasi SIAPIK yang memudahkan pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan digital, sekaligus menjadi referensi penting bagi perbankan dalam menganalisis kelayakan pembiayaan UMKM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan UMKM, mendorong UMKM naik kelas, dan mendorong produktivitas UMKM.

Selain itu, dorongan UMKM Go Digital juga didukung dengan penguatan sistem pembayaran digital melalui QRIS dan Bl-Fast yang turut mempermudah transaksi keuangan pelaku usaha. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra BI memberikan pendampingan bagi UMKM dengan level potensial, sukses, digital, dan ekspor. Program pendampingan ini berupa produksi, pemasaran digital, hingga akses pembiayaan termasuk pembukuan.

Setelah pendampingan tersebut, para pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk tampil di berbagai ajang pameran, seperti Gayeng Expo dan Karta Kreatif Indonesia.

"Kami tugasnya Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi tentunya dengan Pemerintah Daerah itu mendampingi para UMKM-UMKM potensial ini supaya kapasitasnya lebih meningkat dan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk yang memang impor," jelas dia di Semarang, Kamis (24/7/2025).

Rahmat mengungkapkan beberapa UMKM binaan BI bahkan berhasil tembus pasar global, yakni UMKM home and decor Naruna Keramik, UMKM makanan Super Roti, dan UMKM fesyen Rorokenes.

"Goals program ini adalah agar UMKM menjadi motor pertumbuhan ekonomi di daerah. Karena kalau kita lihat UMKM itu jumlahnya cukup besar," tegas Rahmat.

 


(rah/rah)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular