CNBC Insight

Terus Dilanda Perang, Kenapa Rakyat Israel Bisa Tetap Makmur?

Muhammad Fakhriansyah, CNBC Indonesia
21 November 2023 12:05
Demonstran mengibarkan bendera Israel berkumpul di luar Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem selama 'pawai bendera' tahunan untuk menandai 'Hari Yerusalem'. Polisi dan penduduk Yerusalem bersiap untuk para menteri ekstremis dan pendukung mereka untuk berunjuk rasa pada 18 Mei dalam pawai pengibaran bendera tahunan untuk memperingati perebutan Kota Tua oleh Israel. (Saeed Qaq/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: Israel (SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sejarah umat manusia, pertempuran pasti menyisakan banyak masalah lanjutan. Rakyat menjadi korban, begitu juga kas negara yang terus keluar untuk memodali angkatan bersenjata. Atas dasar ini, mayoritas negara yang ikut serta dalam pertempuran mengalami masalah ekonomi. 

Meski begitu, premis ini tidak berlaku bagi Israel. Alih-alih miskin dan terjerembab dalam jeratan masalah ekonomi, Israel malah sukses menjadi salah satu negara kaya di dunia. Menariknya, Israel berbeda dengan negara Timur Tengah lain yang memiliki 'harta karun' penting berupa minyak bumi. Israel faktanya bukan negeri kaya minyak. Negara Zionis ini lebih terkenal dengan industri manufakturnya. 

Lalu, bagaimana Israel bisa tetap maju di tengah konflik berkepanjangan?

Mengacu pada laporan BBC International pada 2022 lalu, penyebab kemajuan industri di Israel berkaitan erat dengan eksodus orang Yahudi selama Perang Dunia II (1939-1945). Perlu diketahui, dalam periode perang, orang Yahudi di Eropa mengalami diskriminasi akibat kebijakan superior Jerman di bawah rezim Adolf Hitler. Akibat ini, orang Yahudi berpencar ke seluruh dunia. 

Belakangan, mereka kemudian menyerap ilmu baru dan menjadi penggerak kemajuan industri di berbagai belahan dunia. Pada dekade 1980-an, misalnya, tidak sedikit dari mereka yang bekerja di perusahaan yang berlokasi di pusat teknologi dunia, Silicon Valley. Lalu, di Uni Soviet banyak orang Yahudi yang bekerja untuk pengembangan teknologi.

Nah, di saat Israel sudah maju dan mereka mulai butuh 'rumah' untuk tinggal, mereka lantas segera pulang kampung. Kepulangan banyak diaspora Yahudi di seluruh dunia inilah yang menjadi berkah bagi kemajuan Israel. 

Kelak, mereka mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, dan Intel. Gelombang kedatangan ini pun terus berlanjut yang membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil.

Tak heran, setelah kepulangan ini, perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi terus menjamur. Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37% dari produk industri meningkat menjadi 58% tahun 1985, dan kembali meningkat jadi 70% pada 2006.

Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi tentu menyumbang pemasukan besar untuk Pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah tenaga kerja. Ini belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di perusahaan Israel.

Keuntungan ini belum ditambah dari banyaknya pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain. Seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, hingga Jerman.

Dalam dua dekade terakhir, industri Israel memang telah membuahkan hasil dan mencapai kemajuan tingkat internasional, seperti di bidang elektronik medis, agroteknologi, telekomunikasi, bahan kimia, perangkat keras dan perangkat lunak komputer, serta pemotongan dan pemolesan berlian.

Pada akhirnya semua upaya itu berdampak positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Israel. Mengutip data Trading Economics, PDB Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022. Jumlah itu mewakili 0,23 persen perekonomian dunia. Sementara PDB per kapita Israel tercatat sebesar US$42.594 pada 2022. Ini naik dari US$40.802 pada tahun sebelumnya.


(mfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Miliarder AS Ini Tolak Pekerjakan Mahasiswa Pro Palestina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular