CNBC Insight

Kisah Pilu Bos Rokok Sampoerna Sampai Nemu Angka Keramat 9

Muhammad Fakhriansyah, CNBC Indonesia
Senin, 19/06/2023 16:25 WIB
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyaknya pemberontakan, kemiskinan dan korupsi membuat Liem Seeng Tee dibawa kabur oleh ayahnya dari Fujian, China. Kala itu sekitar tahun 1900 dia masih berusia 7 tahun dan terpaksa terombang-ambing ganasnya ombak lautan China Selatan selama berhari-hari. 

Beruntung, dia tiba dengan selamat di Hindia Belanda tepatnya Kota Surabaya. Dari sanalah, Liem, bersama bapak dan adiknya yang berusia 6 tahun, menjalani kehidupan baru. Nahas, enam bulan setelah mendarat, bapaknya meninggal dunia karena terserang kolera.

Setelahnya, Liem dan adiknya hidup sebatang kara. Beruntung, menurut buku The Sampoerna Legacy (2017), ada keluarga asal Hokkien di Bojonegoro yang mau menampung keluarga Liem. Dari Bojonegoro, dia kemudian menata hidup baru dengan berjualan.


Dia berjualan kecap, arang, dan sarung di atas kereta Jakarta-Surabaya hingga umur 19 tahun. Di usia tersebut, atau tepat pada 1912, dia berkenalan lalu menikahi Siem Tjiang Nio. Pernikahan itulah yang mengubah hidup Liem. Sang Istri memaksa Liem berhenti jualan asongan dan mendorongnya untuk menjadi peracik dan pelinting rokok di pabrik yang berada di Lamongan. 

Liem nurut dan menjalani profesi baru itu selama enam bulan. Setelahnya, dia keluar dan mendirikan pabrik rokok sendiri bernama Handel Maatschappij Leim Seeng Tee pada 1913. Usaha itu kemudian berganti nama menjadi Handel Maatschappij Sampoerna.

Produk andalan Sampoerna adalah Djie Sam Soe. Penamaan Djie Sam Soe diambil dari pelafalan nomor "2 3 4" dalam bahasa China. Karena enak dihisap, Djie Sam Soe dalam sekejap laris-manis di pasaran.

Saking tingginya permintaan, Sampoerna sampai menarik ribuan pegawai untuk melinting rokok. Puncak kejayaan Sampoerna baru terjadi di tahun 1940 ketika saat itu sukses memproduksi 3 juta batang rokok per minggu. 

Menariknya, kejayaan ini bukan hanya perhitungan presisi komposisi tembakau, tetapi juga kepercayaan filosofi dan numerologi China. Layaknya orang Tionghoa pada umumnya, Liem Seeng Tee masih sangat mempercayai dua hal tersebut. Baginya, angka 9 dipercaya sebagai simbol keberuntungan. 

Dan dia menerapkannya pada bisnis Sampoerna yang terbukti sukses. Filosofi dan numerologi yang dimaksud adalah kepercayaan terhadap nomor "9". 

Mengutip Chinese Numerology, angka 9 bersamaan dengan 2, 8, dan 6 dipercaya oleh orang Tionghoa membawa keberuntungan. Jadi, mereka biasanya menerapkan itu dalam hidup keseharian, termasuk yang dilakukan Liem Seeng Tee. 

Lalu, dimana saja bukti kepercayaan Liem terhadap nomor "9"?

Pertama-tama, dapat dilihat dari nama usaha "Sampoerna". Jika dibedah, kata itu memiliki jumlah huruf 9. Lalu, di rokok Djie Sam Soe 234, angka 2, 3 dan 4 jika dijumlah semua maka hasilnya sama dengan 9. Dalam desain bungkus Djie Sam Soe pun terdapat 9 bintang.

Tak berhenti di situ, saat membeli rumah pun, dia mencari rumah bernomor 9. Lantas, dibelilah rumah di Jl. Ngaglik No.9.  Ketika keluar dari penjara Jepang tahun 1945, Liem berinisiatif memilih tanggal 27 Agustus sebagai perayaan ulang tahun Sampoerna. 

Masih mengutip The Sampoerna Legacy, angka 27 jika 2+7 dijumlahkan, hasilnya adalah 9. Lima puluh tahun kemudian, tepat tahun 1990, saat Sampoerna melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta seluruhnya kental dengan angka 9.

Saat itu, Sampoerna menjual 27 juta saham per lembar dengan harga Rp 12.600. Angka-angka tersebut '2+7' dan '1+2+6' jika ditotal sama dengan 9. Kepercayaan terhadap angka sakti ini menurun juga pada anak-anak di generasi penerusnya.

Ketika menyusun aturan filosofi dan budaya perusahaan, salah satu keturunan bernama Putera Sampoerna, menyusun 9 langkah kerja yang jadi pedoman perusahaan dan karyawan. 

Jika melihat secara logis, maka kepercayaan ini termasuk pseudoscience karena tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Meski begitu, inilah ciri khas keturunan Tionghoa dalam bertindak: selalu melibatkan hal-hal filosofis dan numerologis dalam hidup keseharian. Dalam konteks Sampoerna, kombinasi tembakau terbaik dan hal filosofis sukses membawanya menjadi raja rokok Indonesia yang paling legendaris. 


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global