Terkuak! Ini Penyelamat Ekonomi RI di Tengah Badai PHK Masal
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), ada satu penyelamat di tanah air yang mampu menyerap 7 juta lebih tenaga kerja. Penyelamat itu adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kementerian Investasi mencatat, sejak platform Online Single Submission (OSS) diluncurkan pada Agustus 2021 hingga Desember 2022, ada sebanyak 1,8 juta nomor induk berusaha (NIB) usaha mikro dan kecil yang diterbitkan.
"NIB yang kita berikan kepada usaha mikro dan usaha kecil sebesar 1.895.021 NIB, total investasi yang masuk sebesar Rp 318,6 triliun," jelas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Selasa (24/1/2023).
Dengan perolehan investasi yang ciamik, pada 2022 saja UMKM berhasil menyerap sebanyak 7.608.210 orang tenaga kerja di Indonesia. Dengan rincian 5.575.662 orang pada usaha mikro dan 2.032.548 orang pada usaha kecil.
"Jadi kontribusi mereka cukup luar biasa dan mampu menciptakan lapangan kerja 7,6 juta, terdiri dari usaha kecil 58,4% dan usaha mikro sebesar 41%," ujar Bahlil.
Bahlil merinci, UMKM yang mencatatkan nilai investasi terjadi pada sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai mencapai Rp 106,8 triliun.
Selanjutnya ada jasa dan lainnya sebesar Rp 58,7 triliun, konstruksi sebesar Rp 58,1 triliun, hotel dan restaurant sebesar Rp 25,8 triliun, dan tanaman pangan sebesar Rp 12,6 triliun.
Di luar sektor tersebut, ada pula yang mencatatkan investasi UMKM terbesar yakni transportasi, gudang dan komunikasi, industri perumahan, pertamabangan dan perikanan.
"Kontribusi UMKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional kita cukup signifikan dengan memperlihatkan data ini," ujarnya Bahlil.
Adapun 10 lokasi terbesar yang mencatatkan investasi UMKM terbanyak terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Banten.
Provinsi berikutnya yang mencatatkan nilai investasi UMKM terbesar yakni Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Bali, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Adapun kampung kelahiran Bahlil, yakni Papua menempati peringkat ke-22 yang mencatatkan nilai investasi UMKM terbanyak. Sementara Papua Barat menempati peringkat ke-27.
"Ini saya punya kampung, UMKM-nya, aduh saya sudah tidak bisa bicara lagi ini," tutur Bahlil.
(cap/cap)