Luhut Buka-bukaan Investasi China hingga Minat Rusia Join IKN

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
08 August 2022 20:36
Pak Luhut
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan dalam dialog eksklusif di segmen Economic Update program Squaw Box CNBC Indonesia, Senin (8/8/2022). (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Beberapa waktu lalu, Anda melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Bisa diceritakan hasil kunjungan tersebut?

Mereka kan sudah bicara cukup lama terkait pembangunan pabrik petrokimia di Tuban. Kemarin itu kita finalisasi. Saya bersama Dirut Pertamina (Nicke Widyawati), Wakil Menteri BUMN (Pahala Mansury), ketemu dengan Deputy Prime Minister Rusia. Kelihatannya sih sudah nggak ada isu yang banyak karena kita minta kalian sekalian yang memberikan crude oil ke situ dan mereka juga bersedia. Jadi saya pikir bagus.

Kemudian juga Pupuk Aceh kita minta mereka kalau bisa masuk di sana dan juga mereka bersedia masuk di Pupuk Aceh. Jadi kita berharap Pupuk Aceh bisa kita hidupkan kembali. Itu saya kira bagus dua-duanya nggak ada ribut-ribut juga.

Masalah pupuk, potas, kita kan kesulitan. Nah kita sudah dapat komitmen dari mereka. Saya kira tanda tangan tanggal 2 atau 5 September ini. Itu saya pikir akan mengurangi subsidi kita saya sekarang Rp 502 triliun itu saya pikir mungkin akan bisa kurang cukup besar dari sana.



Berarti perang antara Rusia melawan Ukraina bukan menjadi hambatan Rusia berinvestasi di Indonesia?

Ya investasi kan jalan. Perang kita nggak setuju dengan perang itu. Tapi kan tidak berarti kalau dia mau berinvestasi lantas kita tidak boleh menerima mereka investasi di Indonesia.

Bagaimana arah investasi Indonesia ke depan di tengah tantangan ketidakpastian global?


Jadi memang ada dua yang berbahaya sekarang. Satu, perang Rusia-Ukraina. Kedua, isu Taiwan. Itu kita amati dengan cermat. Tapi kita kan harus bisa bernavigasi di antara isu-isu ini.

Dan kita sebagai negara bebas aktif, ya itu kan konstitusi kita, kita deal dengan siapa saja sepanjang itu saling menguntungkan. Jadi kita tidak perlu ada khawatir berlebihan sepanjang kita kompak dalam negeri dan presidennya seperti sekarang, memberikan keteladanan, saya ndak lihat ada yang tidak bisa diselesaikan. Jadi banyak sekali hal-hal yang kita buat.

Terkait IKN, investor mana saja yang tertarik berinvestasi di sana?

Investor banyak banget tuh untuk ibu kota baru itu. 



Bukankah Softbank batal berinvestasi?

Saya sudah berkali-kali ngomong, itu menyangkut fund-nya dia (Masayoshi Son). Karena fund-nya dia kan dapat dari Arab Saudi dan dari Abu Dhabi. Dia cerita ke saya dan MBZ (Pangeran Muhammad Bin Zayed) juga cerita ke saya fund-nya itu hampir US$ 100 miliar. Dia salah satu mau investasi ke ibu kota baru.

Tiba-tiba dia bermasalah jadi nggak bisa. Sekarang kita dapat investasi dari mana? Abu Dhabi itu sudah janji pada presiden saya akan kasih sekian puluh miliar dolar AS dan itu sekarang masuk melalui SWF kita. Itu sekarang sedang berproses. 

Kemudian waktu ketemu MBS (Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman), dia bilang, 'Minister Luhut, I want to invest big'. Kemudian kemarin saya ke Rusia, Rusia juga berminat untuk ibu kota baru.

Dan kemudian waktu Presiden ke Tiongkok, juga hal yang sama. Jadi saya pikir nggak ada masalah. Di samping itu investor dalam negeri juga banyak yang berminat ke sana.

Kalau Rusia dan China berinvestasi di IKN dalam bentuk apa?

Ya macam-macam. Dalam bidang teknologi, Huawei dia mau. Kemudian dengan Abu Dhabi, dia mintanya G42, dia join bersama. Buat kita yang mananya yang penting harganya masuk, dia untung, kita untung. Itu aja. Nggak ada masalah.

(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular