CNBC Insight

Pondok Gede Dulu Punya 'Crazy Rich', Tuan Tanah Sakit Hati!

Petrik, CNBC Indonesia
08 April 2022 13:30
Leendert Miero: Tuan Yahudi di Pondok Gede
Foto: Cover insight/ Leendert Miero: Tuan Yahudi di Pondok Gede / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kisah-kisah tuan tanah di Tanah Air tak melulu orang-orang lokal tapi juga para keturunan asing di masa lampau. Salah satunya adalah  Leendert Miero.

Jehoede Leip Jegiel Igel datang ke Hindia Belanda untuk "cari makan". Pemuda Yahudi Polandia asal Lamberg, itu menurut Tropisch Nederland Volume 5 (1932) lahir pada 22 April 1755. Menurut Victor Ido van de Wall dalam Oude Hollandsche Buitenplaatsen van Batavia (1944), ia naik kapal Huys Kruyswijk dari Rotterdam pada 1775.

Sebagai pemuda yang buta huruf dia rela jadi serdadu VOC di Batavia. Tiga tahun setelah kedatangannya, dia ditempatkan sebagai penjaga rumah besar milik pejabat VOC, yang kini dikenal kini sebagai Gedung Arsip Gajah Mada, Jakarta Pusat. Suatu hari, ketika sedang berjaga dia tertidur dan ketahuan hingga dapat hukuman 50 pukulan rotan yang sakitnya tak akan dilupakannya.

"Pada hari naas itu korban hukuman kejam itu bersumpah pada nenek moyangnya Abraham, Ishak dan Yakub, bahwa pada suatu hari ia akan membeli seluruh pekarangan ini," catat Adolf Heuken dalam Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta (2016). Rumah yang dijaganya itu adalah rumah besar yang harganya mahal, orang yang pernah memilikinya adalah golongan pejabat tinggi VOC.

Demi sumpahnya dia berhenti jadi serdadu dan menjalani hidup baru. Dalam hidup barunya dia menjadi pedagang dan memilih sebuah nama baru: Leendert Miero. Dia berdagang emas dan menjadi rentenir. Pelan-pelan dia punya toko. Rumah-rumah besar dan tanah-tanah luas bisa dibelinya. Termasuk rumah tempatnya dulu tertidur ketika tugas jaga. Rumah bekas janda Gubernur Jenderal VOC Johannes Siberg itu dibelinya sekitar 1818.

Selain rumah besar yang kini jadi Gedung Arsip, sekitar tahun 1800, rumah gedong beserta lahan luas yang pernah dimiliki Pendeta Johannes Hooyman, juga dibelinya. Rumah itu dibangun pada 1775. Rumah itu sangat besar di kawasan itu. Letak rumah besar itu kini menjadi Plaza Pondok Gede.

Dulunya, rumah gedong itu disebut Pondok Gede. Akhirnya kawasan di sekitar rumah gedong yang pernah dimiliki Pendeta Johannes Hooyman dan Miero itu kemudian disebut sebagai daerah Pondok Gede Jakarta Timur, saat ini. Di rumah besar itu, Miero kerap mengundang koleganya dan kerap bercerita tentang masa lalunya.

Leendert Miero, disebut Victor Ido de Wall, telah dua kali menikah secara resmi dengan perempuan Eropa. Namun dari dua perkawinannya itu dia tak punya anak, tapi dari budak-budak perempuannya dia dapat empat anak. Tanpa anak dari kawin resminya, maka dia mengakui empat anaknya yang dari budak itu sebagai anak resminya di mata hukum.

Leendert Miero, tutup pada 10 Mei 1834, harta-hartanya pun diwariskan kepada anak-anak yang dari budak itu. Jauh setelah dirinya meninggal satu-persatu hartanya terbagi-bagi dan terjual ke pihak lain. Termasuk tanah dan rumah gedong di Pondok Gede, Jakarta Timur.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga Depok Perlu Tahu Ini, Tuan Tanah Depok Tempo Dulu!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular