Raja Mobil: Ternyata Orang Ini yang Pertama Punya Mobil di RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebelum John Charles Matthew Potter (1866-1938) menginjak Pulau Jawa, jalanan di Jawa adalah pedati atau kereta kuda. Kendaraan yang memakai mesin kala itu adalah kereta api yang baru dikembangkan setelah 1860-an.
John Charles Matthew Potter yang berasal dari Inggris ini berada di Hindia Belanda sebagai seorang teknisi. Dia bekerja memastikan agar mesin-mesin di pabrik gula berjalan. Dia pernah bekerja sebagai masinis di pabrik gula Oemboel, dekat Probolinggo, Jawa Timur, selama bertahun-tahun.
Selama sebagai teknisi di Jawa, seperti disebut Koran De Indische Courant (04-08-1938) dia banyak pabrik dibangun atau dimodernisasi di bawah kepemimpinannya. Setelah bekerja di industri gula Potter mendirikan kantor teknis di Surabaya.
Apa yang banyak dicatat beberapa penulis terkait sepeda motor nama John C. Potter sangat dikenal sebagai orang yang pertama kali memiliki sepeda motor di Indonesia. Banyak yang menyebut Potter mulai memiliki sepeda motor atas Jawa sejak tahun 1893.
"Potter memesan langsung sepeda motornya ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmuller, di Muenchen, Jerman. Potter satu-satunya orang yang menggunakan kendaraan bermotor di Indonesia saat itu," begitu disebut dalam Manajemen Transportasi Publik Perkotaan (2018:2) yang disusun Herry Yulianto dkk.
Nama John C. Potter juga disebut-sebut telah membawa masuk mobil pula pada tahun berikutnya. Mobil itu buatan Jerman juga, Benz Victoria Phaeton. Pemiliknya bukan orang Belanda kaya. Potter hanya membawa masuk, pemilik mobil pesanan itu adalah Susuhunan Pakubuwono X dari Surakarta.
"Mobil itu diimpor John C. Potter pada tahun 1894 , yang kemudian dikenal sebagai importir mobil pertama dan mobilnya menjadi mobil pertama yang ada di Indonesia," tulis Em Samudra dkk dalam Jejak roda petualang 25 tahun Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (2005:105).
Baik Potter dan Pakubuwono X, mereka sama-sama punya uang dari industri gula di Jawa. Tentu saja kekayaan Pakubowono X melebihi Potter yang hanya teknisi dan bukan pemilik kebun dan pabrik. Jadi gula yang membuat mobil dan sepeda motor masuk ke Indonesia.
Punya kendaraan membuat Potter berurusan dengan aparat pemerintah yang berwajib, terkiat perizinan. Sepeda motor dan mobil, seperti disebut De locomotief (12-07-1901) diperbolehkan berjalan di jalanan umum di sekitar Surabaya, karena terbukti kuda-kuda tidak gentar atas keberadaan kendaraan bermesin itu.
"Tuan Potter, penasihat teknis dari Firma Noll, adalah orang pertama yang memperkenalkan teknologi sepeda motor dan mobil," tulis De locomotief (12-07-1901). Setahun kemudian De locomotief (17-07-1902) memberitakan bahwa Potter telah diizinkan berkendara di Jawa dan Madura.
Pada tahun-tahun itu Potter sudah siap membantu orang-orang di Hindia dalam pemesanan sepeda motor dan mobil. Potter mundur dari dunia bisnis mesin berjalan pada 1931.
"Tuan Potter pensiun dari bisnis untuk tinggal bersama keluarganya di Lawang," tulis koran De Indische Courant (04-08-1938). Koran itu menyebut dia orang yang baik hati. Setelah pensiun dia tidak banyak muncul di depan umum.
Tujuh tahun setelah pensiun Potter meninggal dunia pada usia 72 tahun. Koran Bataviaasch nieuwsblad (04-08-1938) menyebut dia tutup usia pada 1 Agustus 1938 di Lawang, dekat Malang, Jawa Timur. Setahun setelah kematian Potter, seperti dicatat Rudolf Mrazek dalam Engineer of Happyland (2006:25) pada 1939 terdapat 37.500 mobil di Jawa. Secara keseluruhan, di Hindia Belanda sendiri terdapat 51.615 mobil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)