CNBC Insight

Raja Mobil RI: Toyota Dulu Bukan Apa-Apa di Indonesia

Petrik M, CNBC Indonesia
15 February 2022 14:50
Cover Insight, Toyota
Foto: Cover Insight/ Toyota/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat penjualan mobil Januari 2022 di Indonesia lesu, tapi Toyota masih teratas sebagai mobil terlaris di Indonesia. Sejak lama mobil Jepang ini menjadi raja pasar mobil di Tanah Air.

Namun, keberadaan Toyota di Indonesia relatif belum lama dibandingkan mobil lainnya terutama dari pabrikan Eropa. 

Mobil sudah masuk ke Hindia Belanda di zaman Hindia Belanda. Itu sebabnya NV General Motor Java Handel Maatschappij berdiri dan membangun pabrik perakitan mobil di Tanjung Priok.

"NV General Motors Java Handel Maatschappij dibentuk pada 3 Februari 1927 untuk perakitan dan distribusi ke Hindia Belanda, Malaya, Prancis (sekarang Kamboja, Laos dan Vietnam) dan Siam (sekarang Thailand)," tulis Louis Fourie dalam On a Global Mission: The Automobiles of General Motors International Volume 3 (2016:1131).

Di zaman pendudukan Jepang, antara 1942-1945, aset NV General Motors Java Handel Maatschappij itu dikuasai tentara pendudukan Jepang. Hideo Kamio pernah memimpin pabrik tersebut .

"Dia tahu kelebihan serta potensi pabrik itu dari efisiensi perakitan," tulis Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko dalam Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya (2012:108). 

Setelah 1950, aset milik NV General Motors Java itu lalu dijual ke Perusahaan Negara (PN) Gaja Motor. Perusahaan milik negara itu lalu mempercayakan pengelolaannya kepada William Soeryadjaya, ketika William akan mengimpor truk dari Amerika setelah dapat pinjaman dari USAID sebesar $2,9 juta.

"William menggunakan dana tersebut untuk mengimpor 800 unit truk merek Chevrolet buatan General Motor Co. dan menjualnya kepada Pemerintah," tulis Bisuk Siahaan dalam Industrialisasi di Indonesia: Sejak Rehabilitasi Sampai Awal Reformasi (2000:420). Namun truk itu tidak datang dengan utuh, melainkan harus dirakit dulu begitu sampai Indonesia.

Willem kemudian mendatangi Dirjen Industri Logam Dasar Suhartoyo dan segera diberi kepercayaan menjalankan perakitan milik PN Gaja Motor, yang dulunya perakitan milik NV General Motor Java Handel Maatschappij di Tanjung Priok.

Hingga lahir PT Gaya Motor pada 25 Februari 1969. Sayangnya, truk yang diimpor William itu tak bisa lebih dari 800 unit. William tahu bahwa Indonesia yang sedang bangkit dan ingin membangun banyak sarana tentu butuh truk.

Setelah 800 truk dirakit berarti PT Gaya Motor akan mandeg. Sementara itu, Hideo Kamio yang sudah menjadi menajer Toyota Asia Pasifik. Dia ingin sekali memperbesar pemasaran kendaraan Toyota ke Indonesia.

Sebelum rencana Kamio itu, produk Toyota yang dipasarkan di Indonesia sangat sedikit karena tak ada perakitan yang mumpuni untuk jumlah besar. Kamio yang paham kebaikan dari perakitan bekas milik NV General Motor yang sudah jadi PN Gaja Motor, ingin produk Toyota dirakit di sana. Orang-orang Toyota lalu menghubung pejabat Indonesia. Bertemulah mereka dengan Suhartoyo. Pembicaraan terjadi.

"Kalau Anda mau Gaya Motor, ya harus berhubungan dengan Astra dan owner-nya. Anda harus melepas dulu MoU dengan perusahaan lain dan join dengan Astra untuk jadi agen tunggal," kata Suhartoyo seperti dikutip dalam Man of Honor (2012:107).

Toyota dari Jepang merapat ke Astra yang dipimpin William Soeryadjaya. Perakitan di Gaja Motor (Gaya Motor) pun dan setelahnya mobil itu didistribusikan oleh Astra. Truk-truk Toyota pun menjadi umum dalam pemandangan areal proyek-proyek maupun kawasan industri Indonesia.

Astra sendiri kemudian membesar. Tak hanya produk dari Toyota, tapi juga dari Honda, Isuzu dan Daihatsu juga dirakit dan dipasarkan di bawah William Soeryadjaya. Astra terus berkembang menjadi perusahaan besar di Indonesia, meski telah dijual Soeryadjaya. Saat ini produk Toyota masih berjaya di pasaran otomotif Indonesia.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Mobil RI: GM Tumbang, Toyota Datang Lalu Menang!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular