
Ekspor Produk UMKM BRILianpreneur, BRI Targetkan Rp 942 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menargetkan bisa mengantongi penjualan hingga US$ 65 juta atau setara dengan Rp 942,5 miliar (kurs Rp 14.500 per US$) dari BRIlianpreneur 2021.
Acara ini merupakan panggung bagi UMKM Indonesia untuk dapat merajai pasar domestik dan juga memperluas akses ke pasar global. Saat pendaftaran tercatat sebanyak 947 UMKM yang berasal dari 173 Kota dan Kabupaten dari 34 Provinsi di Indonesia.
"Setiap tahun ada target. Awal 2019 target US$ 25 juta capai target US$ 33 juta. Tahun 2020 target US$ 50 juta capaian US$ 60 juta. tahun ini target US$ 65 juta," katanya di Gedung BRI, Selasa (7/9/2021).
BRIlianprenuer tahun ketiga kali ini sedikit berbeda dengan konsep hybrid yang diusung pada BRI UMKM EXPO(RT) BRILianpreneur tahun lalu. Dia mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen untuk terus melakukan pemberdayaan kepada UMKM untuk naik kelas, dengan berbagai tahapan yang dimulai dari go modern, go digital, go online dan go global.
BRI UMKM EXPO(RT) BRIlianpreneur merupakan tahap akhir program yaitu untuk go global menjangkau ke pasar internasional. Produk-produk kreatifitas UMKM dari berbagai wilayah Indonesia akan melalui serangkaian proses kurasi mulai dari administrasi, data hingga sampel produk.
"Tujuan ekspor dari beberapa kali pelaksanaan tahun sebelumnya semua pembeli 5 benua. Makananan dan Minuman karena juga produk halal banyak ke TImur Tengah. Ada juga seperti shrimp, tuna itu sampai ke pasar Amerika," katanya.
Untuk Fashion, sebagaimana produk yang dihasilkan lebih banyak untuk pasar Asia. Tentunya, lanjut dia, Tntunya sebagian dari desain bisa sesuai dengan pasar Eropa termasuk pasar Australia di mana masing-masing produk punya keunggulan.
Informasi saja, proses kurasi sampel produk BRIlianpreneur 2021 yang akan dilaksanakan mulai pada hari ini dibedakan per produk kategori, batch pertama untuk kategori fashion dan accessories & beauty. Sementara itu untuk batch 2 pada hari kamis, 9 September 2021 nanti adalah untuk produk kategori food & beverages dan home décor.
Salah satu tujuan dilakukannya kurasi ini adalah untuk memastikan kualitas produk dari segi material. Hal ini merupakan komitmen BRI untuk terus mendorong kemajuan dan pengembangan kapasitas serta kualitas dari UMKM dan produk UMKM di Indonesia sehingga produk-produk UMKM Indonesia dapat berkompetisi di dalam dan luar negeri. Dengan keunikan, kualitas dan kontinyuitas yang terus terjaga, diharapkan produk UMKM Indonesia dapat memenangkan persaingan global yang semakin ketat dan dapat menopang perekonomian nasional baik di masa krisis maupun pasca pandemi.
Adapun penilaian kurasi melibatkan 8 orang curator yang ahli pada bidangnya masing-masing dengan Lead Curator Diana Nazir. Aspek penilaian kurasi produk UMKM meliputi desain dan inovasi produk, dampak sosial dan lingkungan, kemampuan ekspor serta pencapaian & apresiasi UMKM. Saat ini terdapat 367 UMKM binaan BRI yang sedang mengikuti proses kurasi tahap 3 yaitu kurasi sampel produk, selain dari UMKM alumni BRILIANPRENEUR.
Lead Curator Diana Nazir menegaskan, proses kurasi berlangsung cukup lama dan bertahap. Ada 4 penilaian yang diberikan terkait produk-produk UMKM tersebut. Pertama desain, kemudian inovasi, kemampuan ekspor dan terakhir apakah UMKM tersebut pernah mendapatkan penghargaan hingga bagaimana manfaat produk terhadap lingkungan.
"Paling sulit menyeleksi mana saja yang pantas dinilai. Yang jelas ini luar biasa melihat dengan jelas karya-karya dari UMKM mulai dari Aceh hingga Papua," pungkasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Holding Ultra Mikro dan Upaya UMKM Naik Kelas