Berkat Mainan, Crazy Rich Milenial China Punya Harta Rp 45 T

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 December 2020 14:40
Wang Ning Pemilik Pop Mart (Tangkapan Layar Instagram @popmartglobal)
Foto: Wang Ning (Tangkapan Layar Instagram @popmartglobal)

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder mainan asalĀ China Wang Ning mengalami lonjakan kekayaan hampir tiga kali lipat tahun ini. Semua itu berkat permintaan investor yang begitu besar merespons Initial Public Offering (IPO) dari Grup Internasional Pop Mart miliknya.

Saham Pop Mart mulai diperdagangkan di Hong Kong pada Jumat (11/12/2020). Perseroan menyatakan akan menggunakan hasil IPO untuk membuka lebih banyak toko dan ekspansi ke luar negeri.

Seperti dilansir Forbes, Minggu (13/12/2020), perusahaan yang berbasis di Beijing itu mengumpulkan US$ 674 juta (Rp 9,5 triliun) dengan menetapkan harga IPO-nya di atas kisaran yang ditunjukkan sebelumnya dari 31,5 dolar Hong Kong (Rp 57 ribu) hingga 38,5 dolar Hong Kong (Rp 70 ribu) per saham.

Wang, yang memiliki saham sedikit di bawah 50% dari perusahaan setelah penjualan, sekarang memiliki kekayaan bersih US$ 3,2 miliar (Rp 45 triliun). Nilai ini naik dari sebelumnya yang hanya US$ 1,2 miliar (Rp 16 triliun).



Pengusaha berusia 33 tahun ini adalah pelopor produk yang disebut mainan "kotak buta". Pop Mart menjual patung-patung koleksi masing-masing seharga sekitar Rp 113 ribu dalam kemasan yang tidak memungkinkan pembeli untuk melihat apa yang ada di dalamnya.

Pertumbuhan cepat Pop Mart dikaitkan dengan daya tariknya di antara konsumen muda China yang ingin membangun koleksi mereka. Meskipun toko sementara ditutup awal tahun ini untuk mematuhi langkah-langkah karantina seiring pandemi Covid-19, prospektus perusahaan mengatakan pendapatan pada semester pertama tumbuh 51% menjadi 817,8 juta yuan (Rp 1,7 triliun), dan laba bersih mencapai 141,3 juta yuan (Rp 305 miliar), meningkat 24% dari periode yang sama tahun lalu.

Boneka terlaris perusahaan tahun ini adalah seri Dimoo (alien dengan kepulan rambut berbentuk permen kapas), menampilkan desain yang diperoleh dari seniman yang berbasis di daratan China, Ayan Tang. Dimoo menyumbang 14,4% dari penjualan perusahaan di paruh pertama, melampaui seri terlaris sebelumnya, boneka Molly, yang merupakan kolaborasi dengan artis yang berbasis di Hong Kong, yakni Kenny Wong yang kini mencapai 13,7% dari penjualan.

Pop Mart menjual produk mereka secara online dan offline. Perusahaan berencana untuk membuka 183 toko baru di China pada akhir 2022. Saat ini jumlah toko mencapai 136 toko yang tersebar di 33 kota.

Dalam dua tahun ke depan, perusahaan juga akan menambah 1.800 robo-shop yang memiliki dispenser seperti mesin penjual otomatis untuk blind box. Tak hanya di China, ekspansi tersebut akan menjangkau beberapa negara lainnya seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Wang Ning, Crazy Rich Milenial China Berharta Rp 45 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular