Duh! UKM yang Sudah 'Melek' Digital Belum Sampai 10%

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 September 2020 11:22
Kodrat Wibowo
Foto: Kodrat Wibowo (Tangkapan Layar CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Kodrat Wibowo memiliki sejumlah catatan terhadap sektorĀ usaha kecil dan menengah (UKM) tanah air. Catatan itu merentang dari digitalisasi hingga kemitraan.

Demikian disampaikan Kodrat yang juga Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom: Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing yang ditayangkan langsung CNBC Indonesia, Selasa (15/9/2020).

"UKM ini catatan saya di KPPU mungkin yang sudah melek digital di bawah 10%," kata Kodrat.

Menurut dia, pemerintah memang telah berupaya mendigitalisasi UKM. Namun, ada sejumlah masalah yang membuat langkah itu menjadi tidak efektif.



"Jangankan persaingan public competitive sebagai benchmark, persaingan usaha yang sehat saja kita masih sulit diterima karena menghambat investasi. Jalan keluar paling gampang untuk mengakomodasi keseluruhan kita memenuhi asumsi agar akselerasi ekonomi bisa deal adalah kemitraan," ujar Kodrat.

"Dengan kemitraan kita nggak tempatkan persaingan, kita nggak tempatkan UKM agar bisa digital lalu bersaing dengan usaha besar, head to head yang sudah memiliki kapasitas besar. Kemitraan ini perlu dibangun, semua strategi pembangunan yang ada nggak bisa disamakan pelaku usaha apalagi UKM," lanjutnya.

Mengapa? Sebab, UKM memiliki level of playing field yang berbeda dengan usaha besar.

"Boleh dikatakan hukum usaha kita bukan bebas tapi yang sehat. Akibatnya nggak mungkin UKM dipaksa efisien mereka dipaksa head to head," kata Kodrat.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BRI: UMKM Cepat Kena Krisis, tapi Paling Cepat Pulih

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular