
Bukan Uang, JK Ungkap Modal Penting Menjadi Seorang Pengusaha
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
29 July 2019 12:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan bahwa pengusaha Muslimah perlu menularkan semangat mereka kepada orang lain agar terdorong menjadi pengusaha. Menurut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, semangat adalah hal utama, bukan modal.
Hal itu disampaikannya di hadapan ratusan pengusaha muslimah saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), Jakarta, Senin (29/7/2019).
"Modal pertama dari pengusaha bukan modal tapi semangat. Kalau modal menjadi utama maka banyak orang bisa menjadi pengusaha," kata JK.
JK menyampaikan hal itu lantaran memandang bahwa semangat dalam berusaha ini kurang dimiliki masyarakat Indonesia. Karena itu, pengusaha Muslimah harus mendorong semangat mereka kepada yang lain, setelah itu membicarakan modalnya. Pengusaha Muslimah harus menjadi contoh kepada yang lainnya.
"Harapan kita semua dalam pertemuan dan usaha-usaha selanjutnya, (pengusaha Muslimah) dapat menjadi contoh dan tauladan sehingga kita dapat bekerja dengan baik," ucap JK.
Ia juga meminta IPEMI untuk memajukan usaha para anggotanya sehingga jumlah pengusaha Muslimah dapat bertambah banyak. Dengan begitu, akan tercipta lapangan pekerjaan dan penerimaan pajak pun akan meningkat.
JK sendiri memberi apresiasi atas perkembangan jumlah pengusaha Muslimah saat ini. Pengaruh pengusaha Muslimah telah berdampak pada perekonomian keluarga.
Ia menceritakan bagaimana kebutuhan rumah tangganya banyak dibantu oleh istrinya yang juga pengusaha.
"Saya di Jakarta ini kalau dihitung penghasilan sebagai Wakil Presiden tidak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan istri yang juga pengusaha. Jadi biaya keluarga lebih banyak didukung penghasilan istri saya sebagai pengusaha. Karena itu kita semua juga menjadi bagian dari kemajuan itu," kata JK.
Kemajuan teknologi pun turut banyak memberikan peluang kepada para wanita agar dapat menjadi pengusaha. Menurut JK, jika dibandingkan zaman dahulu, ibu rumah tangga banyak disibukkan untuk mengurus pekerjaan domestik seperti memasak dan mencuci.
Jika dahulu Ibu rumah tangga menghabiskan waktu enam jam untuk mengurus pekerjaan domestik, sekarang dapat dipangkas karena bantuan teknologi informasi. Dengan adanya waktu luang, para Ibu rumah tangga bisa menjadi lebih produktif dengan harapan dapat menjadi pengusaha.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Bos BIJB Buka-bukaan Soal Bandara Kertajati yang Dikritik JK
Hal itu disampaikannya di hadapan ratusan pengusaha muslimah saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), Jakarta, Senin (29/7/2019).
"Modal pertama dari pengusaha bukan modal tapi semangat. Kalau modal menjadi utama maka banyak orang bisa menjadi pengusaha," kata JK.
"Harapan kita semua dalam pertemuan dan usaha-usaha selanjutnya, (pengusaha Muslimah) dapat menjadi contoh dan tauladan sehingga kita dapat bekerja dengan baik," ucap JK.
Ia juga meminta IPEMI untuk memajukan usaha para anggotanya sehingga jumlah pengusaha Muslimah dapat bertambah banyak. Dengan begitu, akan tercipta lapangan pekerjaan dan penerimaan pajak pun akan meningkat.
JK sendiri memberi apresiasi atas perkembangan jumlah pengusaha Muslimah saat ini. Pengaruh pengusaha Muslimah telah berdampak pada perekonomian keluarga.
Ia menceritakan bagaimana kebutuhan rumah tangganya banyak dibantu oleh istrinya yang juga pengusaha.
"Saya di Jakarta ini kalau dihitung penghasilan sebagai Wakil Presiden tidak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan istri yang juga pengusaha. Jadi biaya keluarga lebih banyak didukung penghasilan istri saya sebagai pengusaha. Karena itu kita semua juga menjadi bagian dari kemajuan itu," kata JK.
Kemajuan teknologi pun turut banyak memberikan peluang kepada para wanita agar dapat menjadi pengusaha. Menurut JK, jika dibandingkan zaman dahulu, ibu rumah tangga banyak disibukkan untuk mengurus pekerjaan domestik seperti memasak dan mencuci.
Jika dahulu Ibu rumah tangga menghabiskan waktu enam jam untuk mengurus pekerjaan domestik, sekarang dapat dipangkas karena bantuan teknologi informasi. Dengan adanya waktu luang, para Ibu rumah tangga bisa menjadi lebih produktif dengan harapan dapat menjadi pengusaha.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Bos BIJB Buka-bukaan Soal Bandara Kertajati yang Dikritik JK
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular