
Special Interview
Bos BTN Buka-bukaan Soal Laba 2018 dan Rencana Besar Akuisisi
Lidya Julita S & Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
12 February 2019 09:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN/BBTN) telah eksis selama 69 tahun.
BTN merealisasikan ambisinya menjadi Bank nomor 5 terbesar di Indonesia berdasarkan aset. Aset Bank BTN merangkak naik dalam 1 tahun terakhir menembus lebih dari Rp 300 triliun atau naik sekitar 17% dibandingkan pencapaian tahun 2017 lalu yang tercatat sebesar Rp 261,5 triliun.
Peningkatan aset Bank yang fokus pada kredit perumahan tersebut diiringi dengan pertumbuhan kredit yang positif meski dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi gejolak ekonomi global.
Bank BTN telah merealisasikan kredit sekitar Rp 523 triliun yang didominasi oleh kredit pemilikian rumah (KPR). Kredit dan pembiayaan tersebut mengalir kepada lebih dari 4,5 juta keluarga di Indonesia.
Seperti apa rencana BTN ke depannya? Berikut petikan wawancara Direktur Utama BTN Maryono bersama Tim CNBC Indonesia saat ditemui di kantornya Senin (11/2/2019).
BTN sudah berusia 69 tahun. Apa saja yang sudah dilakukan selama ini dan apa yang akan dilakukan selanjutnya?
Jadi saat ini BTN telah berumur kurang lebih 69 tahun di mana minggu yang lalu kita sudah merayakan dengan acara puncaknya yang merupakan apresiasi kepada seluruh karyawan dan keluarga besarnya. Bahwa kita mensyukuri selama 69 tahun bank BTN sudah menunjukan pengabdian khususnya di bidang perumahan karena selama hampir 69 tahun ini BTN banyak memberikan pembiayaan-pembiayaan KPR khususnya KPR subsidi yang merupakan program pemerintah. Dalam hal ini, market share dari pada KPR subsidi masih tetap sebesar 94% ini lah yang kita katakan bahwa 69 tahun BTN mengabdi kepada negeri.
Transformasi apa saja misalnya?
Dan 4 tahun terakhir BTN juga telah menunjukan hasil transformasi yang menunjukan perubahannya untuk misalnya, pembiayaan KPR yang di luar subsidi maupun yang pembiayaan-pembiayaan konstruksi yang di dalam pemenuhan program 1 juta rumah itu. Di mana hasil program 1 juta rumah ini 3 tahun BTN telah memberikan kontribusi hampir kurang lebih 70% adalah kontribusi bank BTN. Misal, 1 juta unit rumah yang telah terealisir dalam program 1 juta rumah di tahun 2018 itu 757 ribu unit itu dihasilkan/dikontribusi oleh bank BTN.
Ke depan bahwa bank BTN tidak akan berhenti di sini. BTN tetap konsentrasi dan fokus dalam pembiayaan perumahan. Maka ke depan kami akan memperbaiki layanan dan approval dari pembiayaan rumah ini yaitu menuju kepada segmen digital banking.
Misal, approval KPR diproses digital banking sehingga tidak perlu waktu yang cukup lama. Kemudian penawaran atau informasi yg kita sampaikan ke masyarakat juga gunakan saluran-saluran digital banking misalnya, dengan portal KPRBTN.com atau rumahmurah.com dan semuanya kita gunakan informasi ini, semuanya, dalam rangka peningkatan layanan kepada masyarakat keluarga Indonesia.
Untuk digital banking tadi estimasi waktu approval dari yang tadinya bisa 14 hari atau 7 hari ke depannya jadi berapa lama?
Ke depannya kita beri komitmen bahwa dengan menggunakan digital banking maka approval dari KPR ini minimal bisa sampai 4-5 hari dan bisa maksimal atau paling cepat 1 hari
Kapan direalisasikannya?
Tahun ini kita akan lakukan roll out seluruh cabang cabang kami secara nasional. Kami sudah buat pilot projek di 5 cabang di 2018. Hasilnya rata-rata bisa diapprove selama 4-5 hari.
Bicara digital banking investasi pasti dilakukan semua bank. Cukup besar. Khusus digital bankingnya BTN bagaimana?
Digital banking ini kita lakukan memang sebagian adalah kita melakukan investasi. Sebagian besar kita adalah kerjasama dengan BUMN BUMN yang lain. Ini adalah merupakan hasil sinergi BUMN hadir untuk negeri. Berikutnya, ke depan digital banking ini kita lakukan dengan melakukan suatu kebersamaan yaitu dengan bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Ini memberikan suatu efisiensi kepada masing-masing bank yang tergabung di dalamnya Himbara
Beralih ke kinerja 2018, di kuartal III 2018 BTN catatkan laba Rp 2,2 triliun. Di laporan keuangan full year 2018 yang akan dirilis nanti berapa persen laba BTN dan 2019 akan seperti apa?
Untuk 2018 asset kita telah mencapai Rp308 triliun, itu meningkat kurang lebih 18%. Dana kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) kita pertumbuhannya kurang lebih 19%. Laba kita kurang lebih antara Rp 3,2 triliun dan ini menunjukan adanya suatu peningkatan terus. Non Performing Loan (NPL) kita juga semakin menurun ini juga suatu kinerja yang selama beberapa tahun ini rata-rata menunjukan adanya peningkatan lebih baik lagi.
Sedang di 2019 kita menginginkan suatu perbaikan layanan dan perbaikan governance dan internal daripada kontrol kita sehingga kita ke depan betul-betul tumbuh dengan kualitas, governance dan layanan yang baik.
Dirut BTN Bicara Laba 2018
[Gambas:Video CNBC]
Pada saat IPO harga saham BTN Rp800 per saham. Sekarang harga saham BTN Rp2.700 per saham. Strategi apa yang bisa dilakukan BTN untuk mendongkrak harga saham?
Kita memang sudah menunjukan ada peningkatan harga saham kita sudah Rp2.700 lebih karena kondisi saham secara gabungan. Dengan tahun depan kita tingkatkan kuantitas dan kualitas layanan kita dan kita lakukan strategi bagaimana kita tingkatkan daripada bisnis yang lebih baik lagi dan menyesuaikan adanya perubahan-perubahan, yaitu digital banking. Kualitasnya kita perbaiki dari sisi risk management. Governance kita juga perbaiki. Walaupun dari sisi penilaian independen kita sudah dapat award di tingkat Asean tetap kita akan lakukan perbaikan-perbaikan terus karena governance dan layanan ini adalah sangat penting untuk menaikan harga saham.
Dana sebesar Rp 6,7 triliun pernah disebut disiapkan untuk akuisisi baik manajemen investasi dan asuransi. Itu bagaimana proses ini?
Pertama, kita ini adalah bagian dari BUMN. Kedua, bahwa kita BUMN harus bersinergi dengan BUMN lain. Maka kita di dalam pengembangan anorganik kita mengutamakan sinergi dengan BUMN. Maka dalam hal ini kita di tahun 2019 akan lakukan suatu pengembangan daripada kinerja kita yang anorganik. Ada tiga bagian, pertama, akan lakukan suatu bagaimana kita kerjasama dalam hal itu adalah manajemen investasi, Insurance dan bagaimana kita bisa melepaskan atau spin off syariah yang ada di BTN
Himbara lagi ramai LinkAja. Kalau tidak salah Bu Rini [Soemarno] sempat agak sedikit marah bilang kapan nih BUMN punya payment sistem yang hebat seperti OVO dan Gopay ?
Jadi ini adalah BUMN khususnya Himbara betul-betul ingin jadi satu kesatuan atau embrio daripada holding keuangan. Ini Himbara menjadi suatu peranan yang sangat penting bagaimana kita bisa menggerakkan Himbara jadi satu kesatuan menjadi sinergi sehingga bekerja secara efisien.
Kembali kepada LinkAja memang itu Bu menteri sangat konsern bagaimna kita BUMN mempunyai layanan transaksi payment yang dibentuk dengan digital banking seperti perusahaan-perusahaan yang lain. Sehingga dengan peranan Himbara ini maka transaksi payment yang dalam bentuk digital banking ini memang diharapkan di tahun 2019 ini bisa terwujud. Saat ini sedang dalam proses, saya kira ini akan dilakukan percepatan untuk melakukan launchingnya.
Himbara Luncurkan LinkAja :
[Gambas:Video CNBC]
Linkaja di holdingnya siapa?
Nanti kita akan gunakan platform milik Telkomsel sehingga nanti sementara menggunakan bisnis unit yg sudah dibangun Telkomsel. Tapi ke depannya kita akan bangun perusahaan yang baru di mana pemegang sahamnya adalah masing-masing yang terkait dengan LinkAja ini.
Apakah induknya ini bisa dibentuk tahun ini?
Saya kira semuanya bisa di 2019
Jadi nanti pendanaan fundnya Telkomsel masuk ke BUMN-BUMN?
iya semuanya
Sudah Izin dari Bank Indonesia?
Sedang dalam proses
Bagaimana dengan KPR BTN millenial? Apa keunggulannya dan berapa bunga yang ditawarkan?
Ke depan di samping kita untuk lakukan peningkatan layanan kita juga kembangkan jumlah produk kita. Misal, kita kembangkan produk yang untuk segmen bawah KPR, yaitu dengan KPR A,B,C,D . Kita juga kembangkan produk untuk millenial yang disebut KPR millenial. KPR millenial ini kita buat sangat fleksibel karena millenial punya kebutuhan, gaya dan perilaku yang sangat beda dengan segmen-segmen lain sehingga kita sesuaikan dengan kebutuhan millenial .
Maka kita buat secara fleksibel, secara umum misal jangka waktu KPR ini bisa kita perpanjang sampai 20 tahun atau 25 tahun. Uang mukanya juga kita turunkan. Produk yang diperuntukkan juga kita bedakan karena para milenial sangat ingin stay atau tinggal di kota-kota yang mempunyai layanan-layanan komplet misal, punya fasilitas WiFi, fasilitas transportasi umum dan fasilitas-fasilitas lain. Ini yang akan kita peruntukan untuk para millenial.
Kenapa millenial tidak perlu khawatir bahwa mereka bisa membeli KPR?
Jadi kita buat fleksibel jadi untuk berikan kemudahan untuk para millenials. Jadi para millenials enggak usah khawatir bahwa para millenials akan tetap bisa beli rumah karena para millenials ini punya masa depan yang sangat baik. Para milenials ini punya kebutuhan yang cukup beragam, BTN akan memberikan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para millenials. Sehingga para milenials kita harapkan datanglah ke BTN karena kami memberikan suatu produk yang fleksibel dan kami sesuaikan dengan kebutuhan daripada millenials tersebut.
Overall di 2019 apa yg akan dilakukan dan apa yang belum BTN capai?
Di 2019 kami ingin lakukan konsentrasi pertama adalah bagaimana meningkatkan values secara korporasi BTN ini semakin meningkat. Kedua, kita akan memperbaiki bagaimana kita menggerakkan growing dari dana-dana low cost fund misalnya, tabungan dan giro. Dengan adanya LinkAja ini memberikan peluang atau momentum untuk meningkatkan dari dana low cost fund. Ketiga, kami akan buat produk-produk KPR kita adalah produk-produk yang sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh masyarakat, baik masyarakat bawah maupun masyarakat menengah.
Untuk dukung ekspansi itu apakah akan dilakukan sekuritisasi aset lagi?
Dengan kita melakukan perencanaan yang tadi kita memang perlu adanya terobosan-terobosan yaitu misalnya kita melakukan sekuritisasi, penerbitan obligasi dan mungkin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang punya dana jangka panjang baik dari dalam dan luar negeri yang ujungnya adalah untuk turunkan cost of find kita sehingga kita bisa memberikan pelayanan untuk masyarakat kita dengan KPR suku bunga murah.
(dru/dru) Next Article 'Perang' Lawan Resesi, Bos BTN Buka-bukaan Likuiditas Bank RI
BTN merealisasikan ambisinya menjadi Bank nomor 5 terbesar di Indonesia berdasarkan aset. Aset Bank BTN merangkak naik dalam 1 tahun terakhir menembus lebih dari Rp 300 triliun atau naik sekitar 17% dibandingkan pencapaian tahun 2017 lalu yang tercatat sebesar Rp 261,5 triliun.
Peningkatan aset Bank yang fokus pada kredit perumahan tersebut diiringi dengan pertumbuhan kredit yang positif meski dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi gejolak ekonomi global.
Seperti apa rencana BTN ke depannya? Berikut petikan wawancara Direktur Utama BTN Maryono bersama Tim CNBC Indonesia saat ditemui di kantornya Senin (11/2/2019).
![]() |
BTN sudah berusia 69 tahun. Apa saja yang sudah dilakukan selama ini dan apa yang akan dilakukan selanjutnya?
Jadi saat ini BTN telah berumur kurang lebih 69 tahun di mana minggu yang lalu kita sudah merayakan dengan acara puncaknya yang merupakan apresiasi kepada seluruh karyawan dan keluarga besarnya. Bahwa kita mensyukuri selama 69 tahun bank BTN sudah menunjukan pengabdian khususnya di bidang perumahan karena selama hampir 69 tahun ini BTN banyak memberikan pembiayaan-pembiayaan KPR khususnya KPR subsidi yang merupakan program pemerintah. Dalam hal ini, market share dari pada KPR subsidi masih tetap sebesar 94% ini lah yang kita katakan bahwa 69 tahun BTN mengabdi kepada negeri.
Transformasi apa saja misalnya?
Dan 4 tahun terakhir BTN juga telah menunjukan hasil transformasi yang menunjukan perubahannya untuk misalnya, pembiayaan KPR yang di luar subsidi maupun yang pembiayaan-pembiayaan konstruksi yang di dalam pemenuhan program 1 juta rumah itu. Di mana hasil program 1 juta rumah ini 3 tahun BTN telah memberikan kontribusi hampir kurang lebih 70% adalah kontribusi bank BTN. Misal, 1 juta unit rumah yang telah terealisir dalam program 1 juta rumah di tahun 2018 itu 757 ribu unit itu dihasilkan/dikontribusi oleh bank BTN.
Ke depan bahwa bank BTN tidak akan berhenti di sini. BTN tetap konsentrasi dan fokus dalam pembiayaan perumahan. Maka ke depan kami akan memperbaiki layanan dan approval dari pembiayaan rumah ini yaitu menuju kepada segmen digital banking.
Misal, approval KPR diproses digital banking sehingga tidak perlu waktu yang cukup lama. Kemudian penawaran atau informasi yg kita sampaikan ke masyarakat juga gunakan saluran-saluran digital banking misalnya, dengan portal KPRBTN.com atau rumahmurah.com dan semuanya kita gunakan informasi ini, semuanya, dalam rangka peningkatan layanan kepada masyarakat keluarga Indonesia.
Untuk digital banking tadi estimasi waktu approval dari yang tadinya bisa 14 hari atau 7 hari ke depannya jadi berapa lama?
Ke depannya kita beri komitmen bahwa dengan menggunakan digital banking maka approval dari KPR ini minimal bisa sampai 4-5 hari dan bisa maksimal atau paling cepat 1 hari
Kapan direalisasikannya?
Tahun ini kita akan lakukan roll out seluruh cabang cabang kami secara nasional. Kami sudah buat pilot projek di 5 cabang di 2018. Hasilnya rata-rata bisa diapprove selama 4-5 hari.
Bicara digital banking investasi pasti dilakukan semua bank. Cukup besar. Khusus digital bankingnya BTN bagaimana?
Digital banking ini kita lakukan memang sebagian adalah kita melakukan investasi. Sebagian besar kita adalah kerjasama dengan BUMN BUMN yang lain. Ini adalah merupakan hasil sinergi BUMN hadir untuk negeri. Berikutnya, ke depan digital banking ini kita lakukan dengan melakukan suatu kebersamaan yaitu dengan bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Ini memberikan suatu efisiensi kepada masing-masing bank yang tergabung di dalamnya Himbara
Beralih ke kinerja 2018, di kuartal III 2018 BTN catatkan laba Rp 2,2 triliun. Di laporan keuangan full year 2018 yang akan dirilis nanti berapa persen laba BTN dan 2019 akan seperti apa?
Untuk 2018 asset kita telah mencapai Rp308 triliun, itu meningkat kurang lebih 18%. Dana kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) kita pertumbuhannya kurang lebih 19%. Laba kita kurang lebih antara Rp 3,2 triliun dan ini menunjukan adanya suatu peningkatan terus. Non Performing Loan (NPL) kita juga semakin menurun ini juga suatu kinerja yang selama beberapa tahun ini rata-rata menunjukan adanya peningkatan lebih baik lagi.
Sedang di 2019 kita menginginkan suatu perbaikan layanan dan perbaikan governance dan internal daripada kontrol kita sehingga kita ke depan betul-betul tumbuh dengan kualitas, governance dan layanan yang baik.
Dirut BTN Bicara Laba 2018
[Gambas:Video CNBC]
Pada saat IPO harga saham BTN Rp800 per saham. Sekarang harga saham BTN Rp2.700 per saham. Strategi apa yang bisa dilakukan BTN untuk mendongkrak harga saham?
Kita memang sudah menunjukan ada peningkatan harga saham kita sudah Rp2.700 lebih karena kondisi saham secara gabungan. Dengan tahun depan kita tingkatkan kuantitas dan kualitas layanan kita dan kita lakukan strategi bagaimana kita tingkatkan daripada bisnis yang lebih baik lagi dan menyesuaikan adanya perubahan-perubahan, yaitu digital banking. Kualitasnya kita perbaiki dari sisi risk management. Governance kita juga perbaiki. Walaupun dari sisi penilaian independen kita sudah dapat award di tingkat Asean tetap kita akan lakukan perbaikan-perbaikan terus karena governance dan layanan ini adalah sangat penting untuk menaikan harga saham.
Dana sebesar Rp 6,7 triliun pernah disebut disiapkan untuk akuisisi baik manajemen investasi dan asuransi. Itu bagaimana proses ini?
Pertama, kita ini adalah bagian dari BUMN. Kedua, bahwa kita BUMN harus bersinergi dengan BUMN lain. Maka kita di dalam pengembangan anorganik kita mengutamakan sinergi dengan BUMN. Maka dalam hal ini kita di tahun 2019 akan lakukan suatu pengembangan daripada kinerja kita yang anorganik. Ada tiga bagian, pertama, akan lakukan suatu bagaimana kita kerjasama dalam hal itu adalah manajemen investasi, Insurance dan bagaimana kita bisa melepaskan atau spin off syariah yang ada di BTN
Himbara lagi ramai LinkAja. Kalau tidak salah Bu Rini [Soemarno] sempat agak sedikit marah bilang kapan nih BUMN punya payment sistem yang hebat seperti OVO dan Gopay ?
Jadi ini adalah BUMN khususnya Himbara betul-betul ingin jadi satu kesatuan atau embrio daripada holding keuangan. Ini Himbara menjadi suatu peranan yang sangat penting bagaimana kita bisa menggerakkan Himbara jadi satu kesatuan menjadi sinergi sehingga bekerja secara efisien.
Kembali kepada LinkAja memang itu Bu menteri sangat konsern bagaimna kita BUMN mempunyai layanan transaksi payment yang dibentuk dengan digital banking seperti perusahaan-perusahaan yang lain. Sehingga dengan peranan Himbara ini maka transaksi payment yang dalam bentuk digital banking ini memang diharapkan di tahun 2019 ini bisa terwujud. Saat ini sedang dalam proses, saya kira ini akan dilakukan percepatan untuk melakukan launchingnya.
Himbara Luncurkan LinkAja :
[Gambas:Video CNBC]
Linkaja di holdingnya siapa?
Nanti kita akan gunakan platform milik Telkomsel sehingga nanti sementara menggunakan bisnis unit yg sudah dibangun Telkomsel. Tapi ke depannya kita akan bangun perusahaan yang baru di mana pemegang sahamnya adalah masing-masing yang terkait dengan LinkAja ini.
Apakah induknya ini bisa dibentuk tahun ini?
Saya kira semuanya bisa di 2019
Jadi nanti pendanaan fundnya Telkomsel masuk ke BUMN-BUMN?
iya semuanya
Sudah Izin dari Bank Indonesia?
Sedang dalam proses
Bagaimana dengan KPR BTN millenial? Apa keunggulannya dan berapa bunga yang ditawarkan?
Ke depan di samping kita untuk lakukan peningkatan layanan kita juga kembangkan jumlah produk kita. Misal, kita kembangkan produk yang untuk segmen bawah KPR, yaitu dengan KPR A,B,C,D . Kita juga kembangkan produk untuk millenial yang disebut KPR millenial. KPR millenial ini kita buat sangat fleksibel karena millenial punya kebutuhan, gaya dan perilaku yang sangat beda dengan segmen-segmen lain sehingga kita sesuaikan dengan kebutuhan millenial .
Maka kita buat secara fleksibel, secara umum misal jangka waktu KPR ini bisa kita perpanjang sampai 20 tahun atau 25 tahun. Uang mukanya juga kita turunkan. Produk yang diperuntukkan juga kita bedakan karena para milenial sangat ingin stay atau tinggal di kota-kota yang mempunyai layanan-layanan komplet misal, punya fasilitas WiFi, fasilitas transportasi umum dan fasilitas-fasilitas lain. Ini yang akan kita peruntukan untuk para millenial.
Kenapa millenial tidak perlu khawatir bahwa mereka bisa membeli KPR?
Jadi kita buat fleksibel jadi untuk berikan kemudahan untuk para millenials. Jadi para millenials enggak usah khawatir bahwa para millenials akan tetap bisa beli rumah karena para millenials ini punya masa depan yang sangat baik. Para milenials ini punya kebutuhan yang cukup beragam, BTN akan memberikan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para millenials. Sehingga para milenials kita harapkan datanglah ke BTN karena kami memberikan suatu produk yang fleksibel dan kami sesuaikan dengan kebutuhan daripada millenials tersebut.
Overall di 2019 apa yg akan dilakukan dan apa yang belum BTN capai?
Di 2019 kami ingin lakukan konsentrasi pertama adalah bagaimana meningkatkan values secara korporasi BTN ini semakin meningkat. Kedua, kita akan memperbaiki bagaimana kita menggerakkan growing dari dana-dana low cost fund misalnya, tabungan dan giro. Dengan adanya LinkAja ini memberikan peluang atau momentum untuk meningkatkan dari dana low cost fund. Ketiga, kami akan buat produk-produk KPR kita adalah produk-produk yang sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh masyarakat, baik masyarakat bawah maupun masyarakat menengah.
Untuk dukung ekspansi itu apakah akan dilakukan sekuritisasi aset lagi?
Dengan kita melakukan perencanaan yang tadi kita memang perlu adanya terobosan-terobosan yaitu misalnya kita melakukan sekuritisasi, penerbitan obligasi dan mungkin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang punya dana jangka panjang baik dari dalam dan luar negeri yang ujungnya adalah untuk turunkan cost of find kita sehingga kita bisa memberikan pelayanan untuk masyarakat kita dengan KPR suku bunga murah.
(dru/dru) Next Article 'Perang' Lawan Resesi, Bos BTN Buka-bukaan Likuiditas Bank RI
Most Popular