40 Ilmuwan Berlayar Menuju Daratan Es Kiamat demi Umat Manusia

Redaksi,  CNBC Indonesia
31 December 2025 14:55
Thwaites Glacier. (Dok https://thwaitesglacier.org/)
Foto: Thwaites Glacier. (Dok https://thwaitesglacier.org/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekelompok peneliti berlayar menuju "lempeng es kiamat" di Antartika. Lempeng es bernama resmi Thwaites Glacier itu disebut sebagai Doomsday Glacier karena bakal membuat puluhan juta orang di seluruh dunia tenggelam jika mencair.

Thwaites Glacier luasnya mencapai 192.000 kilometer persegi atau lebih besar dibanding Sulawesi yang luasnya 174.000 kilometer persegi. Jika es yang membeku di gletser itu mencair, permukaan laut di seluruh Bumi bisa naik hingga 60,7 sentimeter. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sang "lempeng es kiamat" sudah mencair dalam proses yang makin lama makin cepat.

Pada Sabtu pekan lalu, 40 peneliti berangkat dari pelabuhan di Selandia Baru untuk mengamati langsung dari dekat. Mereka mempersiapkan berbagai macam eksperimen dalam kondisi yang sulit dan serba tidak pasti.

Tim yang dipimpin Pierce akan bereksperimen menggunakan radar udara untuk memindai seluruh Thwaites Glacier dengan x-ray. Tujuan utama dari eksperimen ini dan eksperimen lain, adalah untuk mengetahui seberapa cepat "gletser kiamat" mencair. 

Eksperimen lainnya yang unik adalah pengumpulan data suhu laut dan keasaman air menggunakan anjing laut. Ilmuwan berencana menyematkan sensor di anjing laut yang kemudian datanya dikirim ke satelit.

Jika "es kiamat" mencair, seluruh lapisan es Antartika Barat yang tebalnya mencapai 1,6 kilometer. Runtuhnya lapisan es Antartika Barat, ketinggian permukaan laut bisa naik 4,5 meter dari posisi saat ini yang dalam beberapa ratus tahun bakal membuat seluruh daratan terbenam.

Kejadian serupa, menurut beberapa ilmuwan, pernah terjadi 120.000 tahun lalu.

Penelitian terbaru menunjukkan Thwaites Glacier lebih rentan dari "kimat" pemanasan global yang diperkirakan sebelumnya. Alasannya, sebelumnya dasar gletser diperkirakan tidak terpengaruh oleh pemanasan karena melekat dengan dasar laut. Namun, riset menunjukkan dasar gletser terpengaruh oleh air laut asin yang makin hangat sehingga mencair dengan cepat.

"Thwaites retak di depan mata kita," kata Doug Benn, dari University of St. Andrews in Scotland, seperti dikutip Futurism.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Musim Baru Muncul di RI dan Negara Lain, Ilmuwan Teriak Kiamat


Most Popular
Features