HP Samsung Bakal Punya Baterai 20.000 mAh, Cek Bocorannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung dikabarkan tengah menyiapkan terobosan besar di sektor baterai ponsel. Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu disebut-sebut sedang mengembangkan baterai berkapasitas super jumbo hingga 20.000 mAh, yang berpotensi mengubah standar daya tahan baterai smartphone di masa depan.
Kabar tersebut mencuat di tengah sorotan terhadap Samsung yang selama ini dinilai terlalu konservatif dalam urusan baterai. Saat para pesaing seperti OnePlus dan Honor mulai mengadopsi baterai silikon-karbon berkapasitas besar, Samsung justru masih mengandalkan baterai lithium-ion konvensional, bahkan pada lini flagship terbarunya seperti Galaxy S25 Ultra dan Galaxy S25 Edge.
Namun, laporan terbaru mengindikasikan Samsung sebenarnya tengah menyiapkan lompatan besar. Mengutip AndroidHeadlines, Samsung SDI-anak usaha Samsung yang bergerak di bidang manufaktur baterai-sedang menguji baterai silikon-karbon berkonfigurasi dual-stack dengan total kapasitas mencapai 20.000 mAh.
Teknologi dual-stack ini menggabungkan dua sel baterai yang ditumpuk secara vertikal, masing-masing berkapasitas 12.000 mAh dan 8.000 mAh. Pendekatan tersebut membuat baterai menjadi sedikit lebih tebal, tetapi mampu menyimpan daya jauh lebih besar dibanding baterai ponsel saat ini, demikian dikutip dari Android Police, Selasa (30/12/2025).
Meski terdengar menjanjikan, Samsung masih menghadapi tantangan serius. Dalam pengujian selama lebih dari satu tahun atau sekitar 960 siklus pengisian, sel baterai 8.000 mAh dilaporkan mengalami pembengkakan. Ketebalan sel tersebut meningkat dari 4 mm menjadi 7,2 mm, yang dinilai sebagai masalah besar dari sisi keawetan dan keamanan jangka panjang.
Di sisi lain, hasil uji coba tersebut juga menunjukkan potensi luar biasa. Baterai dual-stack ini diklaim mampu memberikan waktu layar menyala hingga 27 jam dalam sekali pengisian daya, jauh di atas rata-rata smartphone saat ini.
Apabila Samsung berhasil mengatasi persoalan pembengkakan baterai, teknologi ini berpeluang diterapkan tidak hanya pada ponsel Samsung di masa depan, tetapi juga pada perangkat dari merek lain yang menggunakan baterai buatan Samsung.
(fab/fab)