Apple-Samsung Kalah, Merek China Paling Laris Sepanjang 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar perangkat pintar yang dikenakan di pergelangan tangan atau wrist-worn smart devices terus mencatatkan tren positif.
Sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini, pengiriman global perangkat lebih dari 150 juta unit, naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), pertumbuhan pasar ini didorong oleh dua segmen utama, yakni smartwatch dan fitness tracker, demikian dikutip dari GSM Arena, Jumat (19/12/2025).
Smartwatch masih mendominasi dengan hampir 120 juta unit terkirim atau tumbuh 7,3% secara tahunan. Sementara itu, pelacak kebugaran sederhana justru mencatatkan pertumbuhan lebih agresif, melonjak 21,3% dengan total pengiriman mencapai 32,86 juta unit.
Dari sisi pemain, Huawei tampil sebagai pemimpin pasar global selama sembilan bulan pertama tahun ini. Penjualan Huawei Watch GT 6 dan Watch GT 6 Pro menjadi motor utama pertumbuhan.
Namun, IDC mencatat sebagian besar pengiriman Huawei masih bergantung pada pasar domestik China, yang menyerap sekitar 20,8 juta unit dari total 28,6 juta unit pengiriman global. Ke depan, Huawei disebut tengah menggenjot ekspansi ke pasar internasional.
Di posisi kedua, Xiaomi mencatatkan kinerja impresif dan menjadi produsen dengan pertumbuhan tercepat di lima besar. Xiaomi mengirimkan 27,9 juta unit, ditopang tingginya minat terhadap produk wearable berharga terjangkau seperti Xiaomi Smart Band 10 dan lini Redmi Watch. Selain kuat di China, Xiaomi juga mulai mengukuhkan posisi di Asia Tenggara dan Amerika Selatan.
Berbeda dengan dua pemain tersebut, Apple yang berada di peringkat ketiga dunia memilih fokus pada segmen menengah hingga premium. Tahun ini, Apple lebih menekankan inovasi pada fitur konektivitas canggih, termasuk 5G dan layanan pesan berbasis satelit, alih-alih mengejar volume penjualan massal.
IDC menilai arah pengembangan fitur ini akan menjadi kunci pertumbuhan industri wearable pada tahun depan. Integrasi kecerdasan buatan (AI), peningkatan konektivitas, serta fitur pemantauan kesehatan yang semakin kompleks diperkirakan menjadi faktor utama pendorong permintaan global.
Sementara itu, Samsung yang berada di peringkat keempat secara global sempat mencatatkan penurunan kinerja pada paruh pertama tahun ini. Namun, kehadiran Galaxy Watch8 dan Galaxy Watch8 Classic pada kuartal ketiga berhasil mengangkat kembali penjualan, sehingga Samsung kembali mencatatkan pertumbuhan tahunan untuk periode tiga kuartal pertama tahun ini.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]