Awas Modus Penipuan Makin Ganas di 2025, Rekening Auto Ludes
Jakarta, CNBC Indonesia - Penipu masih menjadikan email sebagai tempat untuk melakukan aksinya sepanjang tahun 2025. Ini terjadi saat penggunaan email untuk urusan bisnis masih dilakukan, bersamaan dengan komunikasi melalui aplikasi pesan.
"Statistik terbaru menunjukkan email jadi saluran komunikasi utama pada kontak bisnis eksternal, meski penggunaan aplikasi kolaborasi/pesan di perusahaan semakin meningkat," kata Cloudflare dalam laporan The 2025 Cloudflare Radar Year in Review, dikutip Selasa (16/12/2025).
"Mengingat penggunaannya yang luas di perusahaan, penyerang menganggapnya jadi titik masuk yang menarik dalam jaringan perusahaan," perusahaan menambahkan.
Laporan itu mencatat pesan berbahaya ditemukan pada lebih dari 5,6% pesan email. Persentase tertinggi email berbahaya terjadi mulai Oktober lalu.
Penipuan menggunakan email ini dilakukan dengan berbagai modus. Salah satunya, dan yang paling sering ditemui, adalah link palsu atau berbahaya.
Cloudflare menyebutkan terdapat 52% email berisi link berbahaya pada tahun ini. Angkanya naik dari 42% tahun sebelumnya.
Aksi ini bisa dilakukan dengan kemampuan menampilkan teks yang disesuaikan pada hyperlink. Jadi URL dibuat seolah website yang aman dan tidak berbahaya.
Peningkatan email dengan link berbahaya ini mencapai 70% pada akhir April. Kemudian kembali meningkat hingga November lalu.
Modus lain dengan email adalah penipuan identitas sebanyak 38%, yang juga naik dari tahun sebelumnya 35. Hal serupa juga terjadi pada penipuan merek, dari 23% menjadi 32% pada 2025 ini.
Selain itu ada juga serangan melalui email juga menggunakan usia domain (22,3), pengumpul kredensial (18,9%), reputasi ASN (10%), lampiran (3%), akun berbahaya (3%), scam (2,7%), penipuan (1,8%), BEC (1,1%), dan voice phishing (0,4%).
Cloudflare juga menemukan sejumlah Top Level Domain (TDL) yang kerap disalahgunakan dan dijadikan alat penipuan pada email. Mulai dari .christmas (99,8%) dan .lol (99,6%), .cfd (90%), .sbs (90%) dan .best (69%).
(fab/fab)