Google Curang, Bos Cloudflare Buka-bukaan Dampaknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Google dinilai curang karena dinilai menyulitkan bisnis untuk layanan web. Hal ini dikritik oleh CEO Cloudflare Matthew Prince yang menentang praktik AI Google.
"Kita perlu memastikan bisnis besar dan kecil berkembang dengan persaingan yang adil. Ini jadi masa depan yang ingin dicapai. Itu jadi hal terbaik untuk bisnis kita, karena lebih banyak orang yang menjadi pelanggan kita. Artinya lebih banyak internet yang ingin dilindungi," jelas Prince, dikutip dari Hothardware, Selasa (15/12/2025).
Sebagai informasi, mesin pencarian Google bertanggung jawab untuk sebagian besar lalu lintas web. Termasuk banyak situs dibangun yang dibangun dengan Optimasi Mesin Pencari (SEO) terkait Google.
Dengan SEO membuat meningkatkan pengalaman menggunakan internet. Namun perlu dicatat penyelenggara layanan perlu mematuhi pedoman Google dan mengizinkan situs untuk diindeks dalam Search.
Praktik itu makin berkembang setelah Google mengintegrasikan layanan AI. Izin pengindeksan juga berlaku untuk crawling dan pelatihan AI.
Prince mengkritik cara ini. Sebab layanan internet perlu memberikan semua izin untuk Google.
"Anda tidak bisa memilih tidak menggunakan salah satunya tanpa memilih keduanya, yang jadi tantangan nyata," jelasnya.
Crawling AI ini terkadang menjadi masalah karena adanya pencurian konten dan tanpa kredit serta kompensasi apapun. Masalah tersebut bisa diselesaikan dengan pemblokiran crawling AI yang digunakan oleh banyak penerbit dan pembuat konten.
Prince menyebut Google seperti sumber masalah. Perusahaan dikatakan telah menghambat kemajuan di internet saat ini.
"Perusahaan ini menghambah kemajuan kita di internet dan sampai kita memaksa atau meyakinkan mereka, bahwa mereka harus bermain dengan aturan seperti orang lain dan membagi crawling antara pencarian dan AI, saya pikir akan kesulitan untuk sepenuhnya mengunci semua konten," dia menuturkan.
(fab/fab)[Gambas:Video CNBC]