Heboh Air Sungai Mendadak 'Hilang' di Sumbar, Ini Kata Pakar Geologi
Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena air sungai yang tampak seolah "menghilang" di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), belakangan viral di media sosial.
Menanggapi fenomena itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan resmi terkait penyebab kejadian tersebut.
Melalui unggahan di akun Instagram @badan.geologi, Badan Geologi menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di aliran Batang Lalo, tepatnya pada koordinat 02°52'29.0" LS dan 100°22'42.5" BT.
Klarifikasi ini diperoleh dari Dian Hardiansyah, staf Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat. Fenomena tersebut disebut bukan kejadian baru dan telah berlangsung sejak lama.
Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, air sungai yang "menghilang" tersebut ternyata muncul kembali di bagian hilir, mengarah ke kawasan Lubuak Mato Kuciang.
Temuan ini mengindikasikan adanya jalur sungai bawah tanah, meskipun tidak berkembang dengan baik.
Dari video yang beredar, terlihat adanya singkapan batugamping pada aliran Batang Lalo yang berkontak langsung dengan endapan aluvial.
Mengacu pada Peta Geologi Lembar Padang skala 1:250.000, batuan tersebut termasuk dalam Formasi Batugamping Perem (Pl).
Sementara pada peta geologi skala 1:50.000, area tersebut masuk dalam Anggota Batugamping Formasi Kuantan (PCkI), sebagaimana dipublikasikan Badan Geologi pada 2014. Peta-peta tersebut menunjukkan bahwa batugamping berada di bawah endapan aluvial.
Batugamping Perem sendiri memiliki karakteristik pejal namun berongga, berwarna putih hingga kelabu kemerahan, serta mengandung sisipan tipis batuan lain seperti filit, serpih, dan kuarsit. Secara morfologi, formasi ini umumnya membentuk topografi kasar dengan punggungan tajam.
Dalam analisisnya, Badan Geologi menjelaskan bahwa meskipun batugamping bersifat padat dan keras. Namun dalam beberapa tempat terdapat rongga-rongga alami di dalamnya yang dapat menjadi jalur masuk air permukaan.
Nah, hilangnya air sungai itu akibat aliran Batang Lalo masuk ke dalam rongga batugamping dari formasi Batugamping Perem. Fenomena seperti ini umum terjadi di wilayah dengan sebaran batuan batugamping.
"Hilangnya aliran Batang Lalo, karena air sungai tersebut masuk ke dalam rongga batugamping, mengalir melalui sungai bawah tanaha dan muncul keluar dibagian hilir (mengarah ke Lubuak Mato Kuciang)," tulis postingan tersebut, dikutip Selasa (16/12/2025).
Badan Geologi menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Hilangnya aliran sungai akibat masuk ke rongga batugamping tidak akan memicu kejadian gerakan tanah di wilayah tersebut.
(fab/fab)[Gambas:Video CNBC]