MARKET DATA
Internasional

Manusia Rp 2.600 Triliun Dipanggil DPR Gara-gara Ulah Presiden

Redaksi,  CNBC Indonesia
12 December 2025 20:00
Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, berbicara dengan media menjelang pertemuan dengan Komite Perbankan Senat di Capitol Hill di Washington, D.C., AS, 3 Desember 2025. (REUTERS/Evelyn Hockstein)
Foto: Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, berbicara dengan media menjelang pertemuan dengan Komite Perbankan Senat di Capitol Hill di Washington, D.C., AS, 3 Desember 2025. (REUTERS/Evelyn Hockstein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk membuka akses ekspor chip AI canggih H200 buatan Nvidia ke China membuat Kongres AS panik. Lembaga legislatif tersebut memanggil CEO Nvidia Jensen Huang dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick untuk memberikan kesaksian pada Kamis (11/12) waktu setempat.

Senator Demokrat Elizabeth Warren dalam pidatonya di depan Huang dan Lutnick mengungkapkan keputusan Trump yang berpotensi membungkam kerja Kementerian Kehakiman (DOJ). Pasalnya, DOJ baru-baru ini mengumumkan operasi penyelundupan chip canggih AS ke China, termasuk H200.

Pengumuman DOJ dilakukan pada hari yang sama Trump memutuskan untuk membuka akses chip canggih H200 ke China, setelah lama melarangnya.

"Apakah Donald Trump akan membungkam DOJ-nya sendiri karena tidak ingin rakyat AS tahu bahwa ia mengkhianati keamanan nasional kita?," tanya Warren.

Kementerian Perdagangan tidak merespons permintaan komentar. Juru bicara Gedung Putih Kush Desai menekankan perbedaan jelas antara chip yang diselundupkan secara ilegal kepada pembeli yang tidak dikenal tanpa pengawasan regulasi dan chip yang diekspor setelah melalui inspeksi keamanan nasional kepada pengguna akhir yang ditunjuk secara khusus.

Dalam sebuah pernyataan, Nvidia menegaskan bahwa penjualan H200 ke China masih memerlukan lisensi dari pemerintah AS. Raksasa chip tersebut mengatakan pangsa keseluruhan chip yang masuk ke China memiliki persentase kecil dibandingkan chip AI canggih yang telah dijual kepada pelanggan AS lain.

"Para pesaing asing AS dan para kritikus pemerintah AS memiliki tujuan yang sama, yakni memaksa pasar komersial besar untuk mendukung dan mempromosikan persaingan asing," kata perusahaan.

Kelompok garis keras penentang China dan anggota parlemen Demokrat mengecam keputusan untuk menyetujui chip tersebut karena kekhawatiran bahwa Beijing dapat memanfaatkan teknologi itu untuk meningkatkan kekuatan militernya secara signifikan.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara AS Damai Sama China, Manusia Rp2.400 Triliun Makin Tajir


Most Popular
Features