Rotasi Bumi Berubah Gegara Proyek Raksasa China, Ini Penjelasan NASA
Jakarta, CNBC Indonesia - NASA menemukan fenomena tak biasa dalam sebuah bendungan raksasa di China. Bendungan hidroelektrik itu ternyata dapat mengubah rotasi Bumi.
Hasil penelitian tersebut pada 2025. Saat itu NASA menemukan rotasi Bumi dipengaruhi oleh gempa dan tsunami yang terjadi di Samudera Hindia.
Penelitian tersebut menunjukkan adanya perubahan distribusi massa di seluruh planet. Hal ini berdampak sangat kecil pada momen inersia planet, konsep fisika yang menggambarkan sulitnya memutar objek dalam sumbu tertentu.
Para ilmuwan NASA menemukan adanya perubahan distribusi massa setelah gempa di Samudra Hindia pada 2004 lalu. Ini menyebabkan hari berkurang hingga 2,68 mikrodetik.
Dari teori tersebut, pergeseran air dalam jumlah besar ditemukan dapat memicu fenomena yang sama.
Ahli geofisika di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, Benjamin Fong Chao mengungkapkan terdapat 40 kilometer kubik air dalam bendungan tersebut. Setelah dihitung, panjang hari dapat bertambah 0,06 mikrodetik akibat adanya perubahan posisi pada massa dan kutub Bumi sekitar 2 cm.
Sebagai informasi, bendungan hidroelektrik berada di provinsi Hubei. Bendungan ini merupakan penghasil listrik di wilayah tersebut.
Bagian tengah bendungan berada di sepanjang sungai Yangtze. Dikenal sebagai Bendungan Tiga Ngarai karena dialiri dari tiga ngarai, yakni Qutangxia, Wuxia, dan Xilingxia.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]