Ular Serigala Ditemukan, Diberi Nama Pemburu Buaya Terkenal

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 02/12/2025 07:05 WIB
Foto: Naveen RS

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama mendiang konservasionis asal Australia Steve Irwin, yang terkenal sebagai pemburu buaya (crocodile hunter), dijadikan nama ilmiah spesies ular serigala baru. Disebut Lycodon Irwini, ular itu ditemukan di sebuah pulau terpencil di kepulauan Nicobar, India.

"Semangat dan dedikasinya pada pendidikan dan konservasi satwa liar menginspirasi para naturalis dan konservasionis di seluruhnya, termasuk penulis makalah ini," kata para peneliti yang dipimpin RS Naveen dari Universitas Pondicherry, dikutip dari Earth.com, Senin (1/12/2025).

Lycodon Irwini memiliki tubuh yang ramping dengan warna hitam mengilap. Panjang sekitar 90 cm, ular ini juga memiliki ekor yang meruncingd an sisik halur berkilau.


Ini agak berbeda dengan ular lain dalam genus Lycodon dengan tubuh kecil dan pita-pita yang pucat. Sementara Lycodon Irwini termasuk dalam Colubridae, famili yang mencakup banyak spesies ular pekarangan yang umum.

Spesies ini juga cukup unik. Lycodon Irwini tidak berbisa dan memakan reptil kecil, amfibi, dan mamalia, namun menariknya berada dalam jaring makan untuk menjaga kestabilan ekosistem pulau tersebut.

Sebelumnya, ular serigala yang ditemukan di Nicobar masuk dalam spesies yang berada di Asia tenggara bernama Lycodon Subcinctus. Namun tim peneliti menemukan hal berbeda setelah melakukan pengujian.

Para peneliti melakukan penelitian pada tiga ekor betina. Mereka melakukan pengukuran pada bentuk kepala, panjang ekor serta baris sisiknya.

Hasil dari morfologi mengungkapkan sejumlah ciri yang tidak sesuai dengan spesies lain yang telah diketahui sebelumnya. Temuan para peneliti misalnya pada sisik kecil di depan mata, serta susunan pelindung kepala yang sedikit berbeda.

Mereka juga melakukan pengurutan DNA mitokondria, hasilnya terdapat 6% perbedaan pada gen kuncinya.

Sayangnya, spesies ini sangat jarang. Catatan soal ular serigala tersebut hanya mencakup tiga spesimen serta satu pengamatan yang berasal dari Nicobar.

Laman Earth.com juga menuliskan spesies kepulauan memiliki kerentanannya sendiri. Sebagian besar habitan spesies-spesies di dalamnya bisa langsung musnah dengan masalah seperti siklon, tsunami atau proyek jalan raya.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Solusi HSBC Optimalkan Pengelolaan Aset & Keuangan Era Digital