Dua Raksasa Bersatu Tawarkan Juru Selamat Internet
Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon dan Google mengumumkan kerja sama pengembangan layanan jaringan multi-cloud. Kolaborasi antara dua raksasa penyedia layanan cloud tersebut untuk membangun konektivitas internet yang andal.
Lewat kerja sama yang diumumkan Minggu (30/11/2025) waktu setempat, pengguna layanan cloud AWS atau Google Cloud bisa memasang konektivitas kecepatan tinggi antara kedua platform hanya dalam hitungan menit.
Layanan hasil kemitraan Google dan Amazon diumumkan sebulan setelah ribuan website dan aplikasi lumpuh akibat permasalahan di AWS pada 20 Oktober 2025. Perusahaan besar seperti Snapchat, Zoom, hingga Roblox adalah sebagian dari korban AWS error. Menurut CNBC International, total nilai kerugian akibat peristiwa itu mencapai US$ 650 juta.
Koneksi antar-platform itu dibangun dari kombinasi layanan Interconnect-multicloud milik AWS dengan Cross-Cloud Interconnected milik Google.
AWS kini adalah penyedia cloud terbesar di dunia, diikuti oleh Azure milik Microsoft dan Google Cloud. Layanan cloud menggabungkan infrastruktur, daya komputasi, dan layanan digital sehingga perusahaan atau institusi pemerintah tidak lagi harus memiliki server sendiri.
Kebutuhan atas infrastruktur komputer yang biasanya ditempatkan di data center melonjak dalam 2 tahun terakhir mengikuti tren pengembangan AI. Layanan AI membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih besar untuk melatih program, tempat penyimpanan aplikasi, dan pemrosesan berbagai jenis lyanan.
Pendapatan Amazon dari bisnis cloud melampaui US$ 33 miliar pada kuartal III/2025, di atas pendapatan cloud Google yang hanya US$ 15,15 miliar.
(dem/dem)